Share

Bab 91

Nawangsih mengusap wajahnya dengan frustasi. Mandi air hangat tidak melegakan, tidak pula membuatnya tenang. Kecanggungan itu dan pemikiran yang buru-buru membuatnya lupa akan sesuatu.

"Aku tidak mungkin keluar dengan piyama handuk begini. Bisa-bisa aku dikira cari perhatian lagi!" tukas Nawangsih sambil mendesis dan menghentak-hentakkan kakinya.

"Ibunda kenapa tidak bilang-bilang Mas Surya datang? Apa Ibu marah? Arghhhh..., Aku lupa tidak mengabari Ibu seminggu ini. Kualat... kualat." katanya lalu... Bruk.

Bunyi gedebuk dan suara gaduh benda-benda jatuh membuat Suryawijaya memalingkan wajah dan gegas menuju kamar mandi.

"Tania..., Tania..." Suryawijaya mengetuk pintu dengan panik. "Kamu kenapa?"

Wajah Nawangsih kian padam. Dia menggelengkan kepala sambil mengurut kakinya yang mungkin keseleo.

"Hidupku tidak akan tenang lagi. Sudah terpeleset, malu lagi. Memang betul Mas Surya itu Asem kecut gulo legi, Mas Surya super nyebelin." serunya dengan kesal.

BRAK.

Pintu terpentang dengan bring
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
ndomas, lngsung down. ...
goodnovel comment avatar
Dian Susantie
sekarang kamu punya alasan untuk pulang Tania..!!
goodnovel comment avatar
Muti
Remuk atiku
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status