Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 5.***Cukup lama aku menunggu Mas Rio, tapi dia belum keluar juga dari kamar Raya.Akhirnya aku memutuskan untuk menyusul ke kamar. Aku hendak berpamitan kerja.Sampai di depan pintu kamarRaya, aku menyaksikan pemandangan yang menyesakkan rongga dada.Raya tengah memeluk Mas Rio begitu mesra.Ah, aku seharusnya tak boleh cemburu. Raya memiliki hak yang sama atas diri Mas Rio."Mas," lirihku.Pelukan Mas Rio perlahan dilepasnya. Suamiku itu menoleh ke arahku."Iya, Han.""Aku cuma mau berpamitan saja, Mas.""Baik, Han. Hati-hati di jalan. Hari ini aku sepertinya tidak jadi ke kantor. Karena aku dan Raya hendak meng
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 6.***Malam ini aku tidur seorang diri lagi. Mas Rio masih berada sekamar dengan Raya.Jadwal kami sudah ditentukan. Mas Rio bersama Raya tiga hari, begitupun denganku.Hanya saja, aku belum terbiasa dengan ini.Jam dinding menunjukkan pukul 01:25. Sudah selarut ini, tapi mataku masih enggan terpejam.Dengan resah dan gelisah, aku keluar kamar dan melangkah ke ruang tengah. Namun, aku begitu terkejut saat melihat Mas Rio berada di sofa. Ia tampak menyeruput segelas kopi dengan ekspresi wajah yang sulit aku jelaskan."Mas," lirihku sembari duduk di sebelahnya.Mas Rio menoleh ke arahku dan tak ada senyum atau pun ekspresi apa-apa.Wajahnya sangat datar saat ini.&nbs
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 7.***Waktu berjalan. Berkat kontrak kerjasama dengan perusahaan Pak Abraham produk milik perusahaanku tambah laris dan maju.Alhamdulillah. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Begitupun usahaku dalam mencintai suamiku sepenuh hati, suatu hari nanti aku yakin, cinta ini akan bersambut..Seperti biasa, aku pulang lebih awal dari Mas Rio.Terlihat Raya sedang duduk di teras lantai atas. Aku yang hendak mengambil sesuatu di dalam ruang lantai dua itu, jadi terpaksa melewatinya."Mbak sudah pulang?" tanya-nya menatapku datar."Iya, Ray. Setiap hari aku memang pulang cepat.""Oh, kenapa?" tanya-nya lagi."Karena aku telah menikah. Urusan bisnis dan suami ad
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 8.***Di dalam kamar tangisku pecah. Dadaku terasa dipenuhi dengan kobaran api. Panas, sesak dan sakit.Sebelumnya aku memang bersalah kerena telah memaksakan cinta Mas Rio untukku. Namun, bukankah aku telah menebusnya dengan mengizinkan Raya menjadi bagian dari keluarga kami.Tak bisakah dua cinta bersatu dalam kedamaian, dan ketenangan?Kenapa maduku tega membuat cerita dusta demi menyingkirkan aku?Apa ini karma untukku?Ah, mataku yang sembab sudah terasa sangat berat. Aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.--Saat mata kembali terbuka, sinar cahaya sang surya menerobos masuk lewat celah jendela.Aku perlahan b
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 9.***Saat matahari mulai tenggelam, Mas Rio pulang ke rumah.Aku menyambutnya seperti biasa. Walau sore ini hatiku masih menaruh kecewa atas ketidakpercayaannya padaku."Han," sapa suamiku itu."Iya, Mas.""Aku ingin bicara," ujarnya pula."Silakan," sahutku."Aku akan mandi dulu. Kamu tunggu saja di kamar!""Baik, Mas."Aku mengikuti langkah Mas Rio yang menuju kamar kami..Setelah dua puluh menit berlalu, Mas Rio telah keluar dari kamar mandi. Ia duduk di tepi ranjang dekat denganku.Entah kenapa jantungku seakan ingin meloncat keluar.
Judul: Memadu kasih (Pernikahan keduasuamiku)Part: 10.***Aku menetralkan suasana hatiku yang mulai terpancing panas karena ucapan Raya."Kenapa diam, Mas? Apa Mas akan membelikan aku sebuah rumah yang sama nilainya dengan rumah ini?" Lantang terdengar suara Raya berucap.Mas Rio menggeleng pelan dan mencoba berlalu. Namun, Raya menahannya."Jangan suka lari dari pembahasan, Mas. Bukankah tadi Mas bilang mau membelikan aku rumah?""Benar, Ray. Jika kamu memang bersedia, maka Mas akan mencari sebuah rumah baru untukmu. Namun, tidak sebesar dan sesempurna rumah ini," ujar Mas Rio."Itu tidak adil. Aku tak mau keluar dari sini, kecuali rumah yang aku tempati lebih bagus dari ini, atau setidaknya seimbang
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 11.***Tubuhku lemas, kepalaku mendadak pusing. Keseimbanganku rasanya mulai goyah.Aku tak tahan lagi berdiri tegak. Akhirnya aku ambruk ke lantai."Ma," lirihku dengan lemah.Terdengar derap kaki serta teriakan panik Mama mertua.Setelah itu aku tak tahu lagi apa yang terjadi..Saat aku membuka mata, kutatap ke sekeliling. Ternyata aku sudah berada di dalam kamar.Mas Rio pun telah kembali. Jam dinding menunjukkan pukul 5 sore."Han, syukurlah kau sudah sadar, Nak. Mama sangat mencemaskanmu," ujar Mama mertuaku.Kali ini aku tak tersentuh lagi dengan ucapannya. Mama mertua yang sudah aku anggap bagai orang tuaku send
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 12.***POV Rio.Malam pertama Raya tinggal di rumah ini kami sudah sama-sama lelah. Akhirnya kami memutuskanuntuk tidur dan istirahat saja.Kemudian malam selanjutnya barulah aku dan Raya melaksanakan hubungan suami istri."Mas," lirih Raya gugup ketika aku mendekapnya.Aku hanya tersenyum sembari bersyukur dalam hati. Akhirnya wanita yang aku cintai bisa kupeluk dalam ikatan suci.Aku semakin larut dalam suasana malam.Namun, seketika aku merasa ada yang beda."Ray, kau sudah tak per*wan lagi?" tanyaku dengan suara bergetar."A-aku ....""Katakan sejujurnya, Ray! Ini bukan masalah noda darah yang tak kutemu