Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 7.***Waktu berjalan. Berkat kontrak kerjasama dengan perusahaan Pak Abraham produk milik perusahaanku tambah laris dan maju.Alhamdulillah. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Begitupun usahaku dalam mencintai suamiku sepenuh hati, suatu hari nanti aku yakin, cinta ini akan bersambut..Seperti biasa, aku pulang lebih awal dari Mas Rio.Terlihat Raya sedang duduk di teras lantai atas. Aku yang hendak mengambil sesuatu di dalam ruang lantai dua itu, jadi terpaksa melewatinya."Mbak sudah pulang?" tanya-nya menatapku datar."Iya, Ray. Setiap hari aku memang pulang cepat.""Oh, kenapa?" tanya-nya lagi."Karena aku telah menikah. Urusan bisnis dan suami ad
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 8.***Di dalam kamar tangisku pecah. Dadaku terasa dipenuhi dengan kobaran api. Panas, sesak dan sakit.Sebelumnya aku memang bersalah kerena telah memaksakan cinta Mas Rio untukku. Namun, bukankah aku telah menebusnya dengan mengizinkan Raya menjadi bagian dari keluarga kami.Tak bisakah dua cinta bersatu dalam kedamaian, dan ketenangan?Kenapa maduku tega membuat cerita dusta demi menyingkirkan aku?Apa ini karma untukku?Ah, mataku yang sembab sudah terasa sangat berat. Aku tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.--Saat mata kembali terbuka, sinar cahaya sang surya menerobos masuk lewat celah jendela.Aku perlahan b
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 9.***Saat matahari mulai tenggelam, Mas Rio pulang ke rumah.Aku menyambutnya seperti biasa. Walau sore ini hatiku masih menaruh kecewa atas ketidakpercayaannya padaku."Han," sapa suamiku itu."Iya, Mas.""Aku ingin bicara," ujarnya pula."Silakan," sahutku."Aku akan mandi dulu. Kamu tunggu saja di kamar!""Baik, Mas."Aku mengikuti langkah Mas Rio yang menuju kamar kami..Setelah dua puluh menit berlalu, Mas Rio telah keluar dari kamar mandi. Ia duduk di tepi ranjang dekat denganku.Entah kenapa jantungku seakan ingin meloncat keluar.
Judul: Memadu kasih (Pernikahan keduasuamiku)Part: 10.***Aku menetralkan suasana hatiku yang mulai terpancing panas karena ucapan Raya."Kenapa diam, Mas? Apa Mas akan membelikan aku sebuah rumah yang sama nilainya dengan rumah ini?" Lantang terdengar suara Raya berucap.Mas Rio menggeleng pelan dan mencoba berlalu. Namun, Raya menahannya."Jangan suka lari dari pembahasan, Mas. Bukankah tadi Mas bilang mau membelikan aku rumah?""Benar, Ray. Jika kamu memang bersedia, maka Mas akan mencari sebuah rumah baru untukmu. Namun, tidak sebesar dan sesempurna rumah ini," ujar Mas Rio."Itu tidak adil. Aku tak mau keluar dari sini, kecuali rumah yang aku tempati lebih bagus dari ini, atau setidaknya seimbang
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 11.***Tubuhku lemas, kepalaku mendadak pusing. Keseimbanganku rasanya mulai goyah.Aku tak tahan lagi berdiri tegak. Akhirnya aku ambruk ke lantai."Ma," lirihku dengan lemah.Terdengar derap kaki serta teriakan panik Mama mertua.Setelah itu aku tak tahu lagi apa yang terjadi..Saat aku membuka mata, kutatap ke sekeliling. Ternyata aku sudah berada di dalam kamar.Mas Rio pun telah kembali. Jam dinding menunjukkan pukul 5 sore."Han, syukurlah kau sudah sadar, Nak. Mama sangat mencemaskanmu," ujar Mama mertuaku.Kali ini aku tak tersentuh lagi dengan ucapannya. Mama mertua yang sudah aku anggap bagai orang tuaku send
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 12.***POV Rio.Malam pertama Raya tinggal di rumah ini kami sudah sama-sama lelah. Akhirnya kami memutuskanuntuk tidur dan istirahat saja.Kemudian malam selanjutnya barulah aku dan Raya melaksanakan hubungan suami istri."Mas," lirih Raya gugup ketika aku mendekapnya.Aku hanya tersenyum sembari bersyukur dalam hati. Akhirnya wanita yang aku cintai bisa kupeluk dalam ikatan suci.Aku semakin larut dalam suasana malam.Namun, seketika aku merasa ada yang beda."Ray, kau sudah tak per*wan lagi?" tanyaku dengan suara bergetar."A-aku ....""Katakan sejujurnya, Ray! Ini bukan masalah noda darah yang tak kutemu
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 13.***POV Hana.Aku perlahan mulai membaik. Mual yang aku rasakan masih sering mengganggu. Namun, aku tak apa."Han, sepertinya Mama akan tinggal di sini untuk beberapa hari. Mama sangat mencemaskan kesehatanmu," ucap Mama mertua dengan begitu lembut.Seandainya aku belum tahu rencana licik Mama, mungkin saat ini aku adalah orang yang merasa paling beruntung karena telah memiliki mertua sebaik beliau. Akan tetapi, sungguh disayangkan semuanya hanyalah sandiwara."Aku tidak apa-apa, Ma. Jika Mama memang ingin tetap di sini pun tak masalah," sahutku."Oya, Mbak. Bagaimana dengan pembayaran rumah untuk saya itu? Pemiliknya sudah menghubungi saya berulang-ulang kali," sambung Raya."Maaf, Ray. Aku tak jadi membaya
Judul: Memadu kasih (Pernikahan kedua suamiku)Part: 14.***Aku masuk ke kamar menyusul Angel yang sedang beristirahat di kamarku.Aneh juga, rumahku ini memiliki delapan kamar. Hanya empat kamar yang aktif dipakai. Sedangkan yang lain kosong dengan fasilitas lengkap terawat.Kenapa Angel malah sengaja beristirahat di kamarku. Sepertinya ia ingin bicara sesuatu."Angel," lirihku sembari mengetuk pintu."Masuk saja, Kak! Ini kan kamar Kakak sendiri, jadi tak perlu mengetuk pintu begitu," ujarnya.Aku tersenyum, lalu mendekat."Maaf mengganggumu.""Ah, santai saja. Lagian Angel sengaja memilih kamar Kak Hana untuk tempat istirahat, karena Angel ingin bertanya sesuatu.""Bertanya soal