Share

Bab 22 ( Tanpa rencana )

“Aww ... aduh, Nay. Pelan-pelan dong!” keluh Aletta kepada Kanaya yang saat ini tengah membersihkan lukanya dengan obat merah. Gadis itu menggigit bibirnya menahan perih. Sebenarnya itu harusnya petugas UKS, tetapi Aletta menolak dan mengatakan ingin diobati oleh temannya saja.

“Tahan dikit napa sih? Berisik!”

Aletta mengerucutkan bibirnya. “Sakit tahu!” sahutnya. Kanaya hanya memutar bola matanya.

Setelah selesai membersihkan luka Aletta dengan obat merah dan kapas, selanjutnya Kanayapun memberikan plester pada kedua lutut sahabatnya tersebut.

“Nah, udah deh. Selesai.” Kanaya bergerak merapihkan kembali kotak P3K itu, kemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status