Share

Ikut denganmu

Dinginnya malam tak mampu membuat tubuh itu menggigil, rasa sakit yang menyelimuti membuat hati mati.

Naraya melangkah meninggalkan rumah ibunya di malam yang begitu dingin, terus berjalan tanpa arah dengan pakaian dan alas kaki seadanya. Hatinya sakit kembali diingatkan akan kesalahan hingga membuat ayah tirinya meninggal, sebuah tragedi yang tak pernah siapapun harapkan.

Hingga entah sampai mana Naraya melangkah, kakinya begitu lelah hingga akhirnya terduduk di trotoar sambil menangis. Dia menunduk dengan buliran kristal bening yang luruh hingga membasahi tanah, kedua pundak bergetar hebat karena tak sanggup lagi menahan kepedihan.

Naraya seperti pengemis jalanan yang sedang meminta belas kasih, duduk dengan rambut yang acak-acakan serta menunduk dan menangis. Hingga dia pun mengeluarkan ponsel dengan tangan bergetar, kemudian menghubungi Kalandra karena hanya pemuda itu yang bisa mengobati sedikit kesedihannya.

“A-Al.” Naraya bicara dengan suara bergetar.

“Ra, ada apa? Kenapa kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
pilihan yg tepat..mungkin emang lebih baik naraya ikut dgn al..biar nayla ga bisa mengusik atau menyakiti naraya lagi...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status