Share

Takkan melepaskan

Senyum yang dulu secerah matahari, kini begitu suram karena awan hitam yang menghalangi. Butuh sebuah angin perubahan untuk menyingkirkan awan hitam yang terus menghalangi kebahagiaan.

Kalandra memandang Naraya yang sudah tidur, wajah gadis itu begitu damai seolah tanpa beban dan sedang bermimpi sesuatu yang begitu indah. Kalandra awalnya juga ingin tidur, tapi kelopak matanya menolak terpejam karena memikirkan kejadian yang menimpa Naraya.

Hingga gendang telinga mendengar suara derit ponsel yang berada di atas nakas. Kalandra pun segera bangun dan berniat mematikan ponsel karena tak ingin menganggu tidur kekasihnya yang lelap setelah menangis begitu lama.

Ekspresi wajah Kalandra berubah sengit saat tahu ponsel siapa yang berdering. Dia kesal melihat nama Sofia terpampang di layar ponsel Naraya.

“Mau apa wanita ini menghubungi?” Kalandra bertanya-tanya dalam hati dengan rasa geram.

Di rumah Sofia. Wanita itu kelimpungan saat tak mendapati Naraya di rumah. Dia sejak tadi mencoba menena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
sudah lah...biarkan naraya bersama al...naraya tdk bahagia tinggal bersama sofia & nayla...yg ada malah tertekan krn nayla sll mengorek luka lama naraya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status