Share

BAB 19

Berdiri kembali dan kembali menatap Asep. Namun, pandangan teralihkan oleh sesuatu yang mengingatkan kembali sosok Tyas. Sepatu itu.

“Apa kau lihat-lihat? Pergi sana! Dasar tidak tau diri,” cibir Asep sambil tersenyum kecut.

“Siapa juga yang melihatmu! Kau sudah mendapatkan sepatunya. Seharusnya kau yang pergi dari sini,” ujar Bagus.

“Sudah, jangan ribut terus! Sayang, kau jadi, tidak, membelikan sepatu ini untukku?” Memecah keributan, gadis belia itu bertanya kepada Asep.

Merasa urusannya cukup dengan Bagus, Asep menjawab pertanyaan sang kekasih. “Ya, tentu jadi, dong,” ucapnya. Mengeluarkan senyuman terpaksa.

Tidak mau mendapatkan malu yang luar biasa setelah berhasil mempermalukan Bagus. Karena gengsi, Asep harus membelikan sepatu tersebut untuk teman kencannya.

“Ya udah, Mbak bungkus, ya, sepatu ini,” ucap Asep kepada SPG di dekatnya.

Semua mata tertuju kembali kepada sosok Bagus yang berjalan dengan santai, menghampiri salah satu SPG di sana.

“Mbak, bisa membantu saya untuk memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status