Share

BAB 21

Kenapa Yanto begitu tega terhadap darah dagingnya sendiri? Begitulah pertanyaan yang ada di pikiran Tyas. Lebih baik ia tidak memiliki orang tua saja daripada hidup penuh dengan derita seperti ini. Berbeda dengan Bagus, melawan bukan solusi, melainkan hanya memperkeruh keadaan. Bagaimana pun Yanto adalah orang tuanya. Ia yakin bahwa suatu saat nanti Yanto akan berubah seperti dahulu lagi.

“Aku tanya sekali lagi, dari mana kau dapat membeli sepatu dan makanan sebanyak ini?” tanya Yanto sambil membentak.

“Seseorang memberikanku uang dan pekerjaan, Ayah,” jawab Bagus sambil menunduk.

“Apa? Berani kau bohong kepadaku? Jangan mimpi! Tidak mungkin orang memberikanmu uang dengan cuma-cuma di dunia ini,” jelas Yanto.

“Beneran, Yah. Bagus tidak berbohong,” jawab Bagus, ketakutan.

Yanto menaikkan alisnya. Mengakui memang Bagus, anaknya tidak pernah berbohong dan bengkok selama ini. Namun, Yanto kembali menepis prasangka baik itu. Ia tidak bisa percaya begitu saja.

“Berapa yang orang itu berikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status