Share

BAB 24

"Baik, Dok," balas Bagus. Mengangguk lesu.

Bagus berpikir keras. Malam ini dia harus bisa mendapatkan uang. Bagaimana pun karakter ayahnya yang buruk, Bagus tetap menyayangi. Terlebih hanya Yanto, satu-satunya orang tua yang dia punya.

Berlari melibas malam yang gelap, Bagus meninggalkan rumah sakit. Dia mau pulang ke rumah untuk memberitahu tentang ayahnya ke Tyas. Tidak mungkin meninggalkan sang adik sendirian di rumah begitu saja. Sekaligus untuk meminta Tyas menjaga Yanto. Malam ini, dia mau mencari pinjaman uang.

Sepatu Bagus benar-benar koyak. Akhirnya, dia melepas dan menenteng sepatu tersebut. Dengan kaki ayamnya, Bagus bisa berlari lebih kencang. Tenaga sudah benar-benar mau habis. Hanya sisa-sisa dan paksaan diri saja.

"Tyas, buka pintunya, Dek," ucap Bagus. Setibanya di rumah, dia mengetuk pintu berkali-kali. Tak ada sahutan, sudah pasti Tyas sedang tidur.

"Dek, buka pintunya," ucap Bagus lagi. Sedikit berteriak. Kelupaan dia membawa kunci saat pergi tadi.

Tyas mendeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status