Share

Diary dan sebuah foto usang

Masih pagi buta matahari belum menyeruak kabut dengan iringan bunyi murai yang bersahut-sahutan, hawa yang begitu dingin seperti menusuk ke tulang.

Bu Ratri sudah terlihat sibuk beres-beres di dalam rumah, sudah beberapa tahun, itu sudah menjadi kebiasaannya.

Setelah dianggapnya semua selesai, ia ke kamar Tiara untuk membangunkannya, Tiara yang masih pulas berdekap tangan dengan selimutnya.

"Tiara, ... ayo bangun nak!, katanya mau bangun cepat?" Pelan suaranya ia membangunkan putrinya.

Tiara belum juga bergeming apalagi menjawabnya, ia masih tertidur pulas dalam hangatnya selimut dan buaian mimpinya.

Bu Ratri tidak memaksanya, ia hanya merapikan beberapa barang-barang milik Tiara yang tergeletak tidak beraturan di dalam kamarnya.

Ada beberapa sobekan kertas dengan tulisan-tulisan yang tidak terbaca, serta sebuah foto usang berukuran kecil, foto almarhum ayah Tiara yang masih terpajang di sampul buku diari miliknya.

Wanita paruh baya itu mendesir hatinya terenyuh tatkala melihat wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status