Share

Dufan

"Sorry ... sorry uda lama nunggu, An?"

Ana menyenderkan punggungnya di sofa sebuah restoran cepat saji. Memutar bola matanya sembari melipat kedua tangan di dada. "Lo yang minta ketemu dan gue yang selalu harus nunggu. Bagus banget! Nyebelinnya benar-benar gak tanggung-tanggung, ya?" sindir Ana.

"Sorry ... baru juga tiga puluh menit, An," Keenan seperti biasa selalu saja berkilah tidak mau kalah.

"Baru tiga puluh menit lo bilang? Lo kira gue gak ada kerjaan lain apa selain nunggu lo? Gue ini orang sibuk, kalau lo gak tahu. Tiga puluh menit itu berharga banget buat gue!"

"Mbak-mbak pesan coffe lattenya satu. Lo mau pesan lagi?" Keenan seperti biasa tidak mengindahkan amarah Ana.

Ana menarik napasnya jengkel. "Kenyang gue!"

Keenan terkekeh saat melihat bekas makanan dan bergelas-gelas minuman di atas meja. Cukup jelas menandakan seberapa lama Ana menunggu dirinya.

"Lo ada urusan apa panggil gue?"

"Gue kemarin udah ngomong

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status