Share

Berdamai

Sejak pertama kali Ana turun dari tangga rumah Cika dan melihat Beni sudah duduk di ruang tamu bersama sahabatnya itu, otaknya mendadak tidak berfungsi. Ia tidak mampu berpikir dengan jernih tentang dengan siapa sekarang ia bertemu. Di dalam kepalanya masih saja berpikir, jika laki-laki yang tengah berbincang itu adalah laki-laki yang ia sukai, yang ia cintai dan Ana harapkan sebagai jodohnya sehidup semati.

Sama seperti Ana tadi, ekspresi terkejut juga langsung Beni tampilkan begitu melihat Ana mendekat. Senyum hangat yang laki-laki itu tampilkan tampak berbeda. Bukan hanya senyum, keseluruhan tampilan Beni juga berbeda. Ada bulu-bulu halus di sekitar rahang, yang sekali pun tidak pernah dia lihat sebelumnya, dan ada kantong yang terlihat di bawah mata. Rambut laki-laki itu juga sudah terlihat agak panjang dari terakhir Ana melihatnya.

Sepertinya dirinya tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan laki-laki itu. Walau tampilan Beni yang sekarang malah membuatnya m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status