Share

Buah si Malakama

Keenan terdiam, beribu-ribu kata yang seharusnya akan ia lontarkan tadi tiba-tiba melayang. Otaknya mendadak kosong. Kalau saja itu dulu, ajakan itu akan membuatnya bahagia. Tanpa berpikir akibatnya pun dia pasti menyetujuinya. Situasi mereka saat ini sungguh sudah berbeda.

Sinta tertawa. “Lupain.” Perempuan itu berjalan menjauh.

Begitu Keenan memejamkan kedua matanya, bayangan Ana langsung berkelebat di dalam kepalanya. Harusnya hari ini ia bersama dengan Ana, wanita itu pasti sekarang tengah menunggu dirinya.

Kenapa saat dia sudah berani dan berniat mengungkapkan isi hatinya, ada saja masalah yang menahannya. Harus bagaimana dia sekarang?

Mata Keenan makin erat memejam, sebelum akhirnya ia buka kembali. Laki-laki itu lalu menatap punggung Sinta yang semakin lama semakin menjauh.

Dari semenjak ia berjalan membuntuti Sinta tadi, seharusnya dia sudah bisa menebak. Sedikit banyak, hal seperti ini akan terjadi kepadanya.

"Kalo itu p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Maya Ulfa
jadi gak minat lg... kok ada seorang CEO tampan kaya raya bego bgt gitu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status