Pernahkah kalian lihat sinetron atau film yang bertukar pasangan dalam ceritanya? Beginilah kami sekarang, saat ada kedua orangtua kami, aku dan kak Brian harus menjaga jarak dengan pasangan suami istri itu. Mereka terlihat biasa sedangkan aku lebih canggung. Kadang aku tergagap saat ada yang mengajakku bicara.
Kak Elle memandangku tajam kalau sikapku tidak wajar sedangkan kak Brian lebih sering mentertawakan kekonyolanku. Aku belum pernah bersandiwara begini jadi rasanya aneh harus berakting apalagi didepan kedua orangtuaku.
Untungnya saat sore hanya kami berempat yang pergi ke pinggir pantai dan aku dapat bernapas lega untuk sesaat.
Otot bahuku terasa pegal karena harus pasang ekpresi tidak wajar dan sekarang rasanya nyaman saat kak Drian memijatnya. Kak Elle dan kak Brian tidak sungkan lagi bermesraan didepanku. Mereka dengan santai berbaring sambil berpelukan di kursi panjang saat kami menikmati sunset sore itu.
Baru kali itu aku melihat wajah kakakku
Aku menahan pintu agar tidak terbuka lebar. "Be.. belum tante. A..ada apa y..ya?"Astaga Lexy bodoh!! Ga bisa ga pake gugup apa ngomongnya? Aku merutuki mulutku yang gemetar."Tante mau bicara sama kamu sebentar. Sama kamu juga Drian." Ucapnya pelan tapi cukup membuatku menelan saliva susah payah. Bagimana bisa Tante Lily tahu jika ada Kak Drian di dalam kamarku?Aku melirik kak Drian dan dia mengangguk. Aku melebarkan pintu mempersilahkan tante Lily masuk dan wanita itu langsung menggeleng saat melihat kak Drian ada disana. Aku dengan cepat menutup pintu dan menguncinya."Drian, Mama ga larang kamu untuk deketin Lexy, tapi jangan macem-macem ya kamu! Ngapain kamu disini?" Tante Lily marah."Aku harus bicara sama Lexy Mah..""Ini kan sudah malam, emang ga bisa besok? Gimana kalau sampai mertua kamu tau atau Papa kamu?" Wanita itu nenggeleng lalu menatapku. "Maaf sayang, tante ga marah sama kamu. Tante tau kamu pasti bingung."
Malam itu aku mengenakan gaun pilihan Mama. Rasanya terlalu heboh tapi biarlah. Aku tidak begitu antusias pada acara malam ini. Tidak ada acara khusus, hanya acara makan malam bersama dan berdansa. Kami hanya akan menginap semalam disini lalu kembali ke villa besok.Aku melihat kak Elle datang bersama kak Drian. Kakakku terlihat luar biasa cantik. Semua mata memandang pasangan itu dan aku tersenyum kecut. Kak Brian ada di bar minuman menatap mereka dengan cemburu. Aku bisa merasakannya, aku mengerti apa yang ada di benaknya. Mau bagaimana lagi, semua orang tahu mereka itu suami istri.
Aku melihat bahunya naik turun dengan cepat saat dia bernapas. Aku mendekatinya perlahan lalu menggenggam kedua bahunya. Dia tersentak sesaat ketika aku mengecup pelan bahu telanjangnya dan tidak peduli dengan rasa asin yang aku kecap. Tanganku bergerak menyusur kulit terbuka itu lalu berhenti di resleting belakang gaunnya. Aku terdiam menantikan penolakan tapi dia tidak melakukan apapun.Napasnya tersendat saat aku menurunkan perlahan resleting halus itu dan aku meneguk salivaku melihat ternyata gadis itu tidak memakai apapun dibaliknya. Kulit putih mulusnya terpampang dan dia hanya mengenakan celana dalam berenda yang menutupi bokongnya.Dengan penuh kelembutan tapi pasti aku menurunkan gaunnya, Lexy sontak menutupi payudaranya saat gaun itu meluncur ke kaki, membuatku tegang padahal aku belum menyentuhnya lebih banyak."Lex..." Bisikku. Aku meletakan tanganku dipinggangnya dan memutar tubuhnya pelan. Dia menunduk dengan mata mengerjap sambil bernapas dengan m
Aku kembali melumat bibirnya selembut yang aku bisa dan menekan milikku ke kepolosan kekasihku itu, dia melenguh saat ciumanku turun ke bawah dan tidak berupaya menghentikan napsuku saat miliknya sudah berada tepat didepan wajahku dan tanpa ragu langsung kucicipi."An..hhh..."Lexy menahan tubuhnya saat aku mengangkat satu kakinya ke lenganku agar aku lebih leluasa menikmati lezatnya kewanitaan gadis itu. Kepalanya mendongak, dia membuka mulutnya saat aku memainkan lidahku di tonjolan kecil membuatnya bergerak gelisah."Ah.. aahhnn, ahnnn..." Miliknya semakin banjir tanda dia mencapai klimaks dan aku memeluknya.Napasnya memburu, tubuhnya lunglai dalam dekapanku. Lalu aku mengangkatnya ke kamar. Aku merebahkan gadisku itu dengan perlahan di ranjang. Dia terlihat malu tapi tidak lagi menutupi tubuhnya dan aku terpesona melihat keindahan tubuh gadis yang sebentar lagi akan menjadi wanitaku itu.Kulitnya putih bersinar, payudara yang belum sempat aku
Alexys POVAku menatapnya saat dia bangkit dari ranjang dan masuk ke kamar mandi, lalu terdengar suara air. Aku menarik selimut menutupi tubuhku. Mataku terpaku pada bercak merah ditengah ranjang, bukti kegadisanku. Saat dia keluar kamar mandi, dia bergeming dan aku melihatnya sedang menatap hal yang sama denganku sepuluh detik lalu.Dia membawa handuk kecil ditangannya, berdehem melihat dia dengan santainya mendekatiku tanpa mengenakan sehelai pakaian pun lalu dia menatap mataku dan tersenyum. Kak Drian menarikku untuk pindah duduk di kursi dan aku merasa jengah saat tubuhku kembali terekspos. Kak Drian bertumpu pada satu kakinya membuka kakiku dan mengusap bagian dalam pahaku yang terasa lengket karena cairan percintaan kami. Aku meringis saat tangannya membersihkan kewanitaanku.Kak Drian bertumpu pada kedua kakinya saat menegakkan tubuh memandang sejajar wajahku."Lex, aku sadar dengan apa yang kita lakuin tadi, dan aku akan tanggung
Tubuhku rasanya remuk redam pagi ini, aku tidak tahu jam berapa kami terbangun semalam, lalu melakukannya lagi. Lalu tidur, dan terbangun lalu lagi..Aku menutup wajahku, kenapa aku jadi seperti penggila seks begini? Aku memastikan kalau pria itu sudah tidak ada di kamarku baru aku berguling kesana kemari dan berteriak-teriak kecil.Setelah sepuluh menit melakukan hal gila aku memutuskan untuk segera mandi dan turun ke bawah, nanti keluargaku merasa aneh kalau aku tidak kunjung turun.Mataku terbebelak melihat banyaknya tanda merah kecil-kecil disekitar tubuhku. Aku yakin ini hasil gigitan dan hisapan kak Drian semalam. Ternyata aku baru tahu kalau tanda merah ini sama dengan yang aku dapat waktu di Jepang dan aku tersipu bahagia saat tahu kalau saat itu ternyata tanda darinya.Aku merendam tubuhku ke hangatnya air di bathub, rasanya relaks. Mataku terpejam, potongan adegan semalam terus berputar di ingatanku, tubuhku meremang, intiku berdenyut ingin di s
Plaaakk!!!Kami semua termasuk beberapa pengunjung cafe terkejut melihat apa yang Tante Lily lakukan. Aku menutup mulutku, wajah kak Elle berubah pias dan kak Drian hanya diam. Kak Brian memegang pipinya, membelalakan matanya tidak menyangka akan mendapat tamparan itu.Tante Lily berdehem. "Kamu Brian, Mama ga ajarin kamu untuk lakuin hal ceroboh begini. Kenapa bisa Elle sampai hamil? Kamu justru bikin posisi Drian semakin sulit. Mama ga melarang kalian berhubungan tapi kalau sudah begini kan rumit. Kalian ga mungkin bercerai dalam waktu dekat." Tante Lily menatap kak Elle dan kak Drian bergantian.Kami semua terdiam. Aku sendiri bingung, tidak tahu harus berkata apa."Ma.. maaf.." kak Elle terisak."Oh Elle, maaf, bukan Mama ga senang kamu hamil. Mama senang mau punya cucu, Mama cuma pikir kamu akan hamil setelah semuanya beres. Mama cuma ga sangka kalau anak Mama ini sembarangan buang cebongnya padahal kalian belum resmi." Tante
Satu bulan berjalan sejak Mama dan tante Lily pindah sementara ke Bali. Mereka tinggal di apartemen yang sama dengan kak Elle. Mama mengajakku untuk pindah kesana tapi aku beralasan bahwa tempat tinggalku lebih dekat dengan kantor. Untung Mama tidak hapal jalanan di Bali sehingga tidak banyak bertanya lagi. Hari ini juga Mama mendadak datang ke tempatku, aku kewalahan menyingkirkan semua fotoku yang berpose hanya berdua dengan kak Drian. Untung kak Elle mengalihkan perhatian Mama dengan mengajaknya ke dapur."Kamu tinggal disini pasti dibeliin Reno ya? Mama ga sangka dia serius banget sama kamu."Aku hanya tersenyum kecut menatap kak Elle dan tante Lily. Siang itu kami makan bersama. Jelang sore kak Drian datang menjemput kak Elle untukcheck uprutin ke dokter kandungan. Aku tahu mereka akan janjian sama kak Brian disana. Sedangkan tante Lily mengajak Mama perawatan ke salon.Mama terheran melihat kak Drian dengan santainya langsung masuk ke