Share

Bab 3: Rasa Bahagia

Apa dia suka nongkrong di sana? Apa kalau aku ke sana bisa ketemu dia? Naya menepuk dahinya sendiri. Dia tidak mengerti mengapa keinginannya bertemu lagi dengan Evan begitu tinggi. Sudah sangat lama dia tidak merasakan perasaan spesial seperti ini.

Padahal pertemuan saat itu biasa saja. Sama seperti Bimo yang sesekali menggodanya di kantor. Tapi bayangan tentang pria bernama Evan itu terus muncul di kepala. Apa karena aku kangen sama Lukas, ya? Apa karena aku ngerasa kosong? Aku jarang ngabisin waktu sama Lukas karena dia sibuk. Naya terus memutar otak, mencari jawaban.

Sebenarnya sudah biasa jika ia harus libur bertemu pacarnya, Lukas memang selalu sibuk dan tidak suka pergi ke pusat keramaian, ia ingib membeli sesuatu. 

Kali ini tidak tahu mengapa Naya ingin marah dan protes kepada Lukas karena pria itu memberi waktu bersama sedikit kepadanya. Naya bisa saja datang ke cafe itu bersama Lukas. Menikmati penampilan band Solar bersama. Tidak tahu kenapa, perasaan untuk tidak mengajak Lukas di tempat satu itu begitu tinggi.

Itu tempatnya Evan. 

Naya berpikir untuk mengiyakan tawaran Maria datang kembali ke acara musik di cafe.

"Lo jadi ketagihan? Biasa nolak." Maria memindahkan ponsel dan dompetnya ke dalam tas kecil. Dia membenarkan posisi spion tengah.

Naya menggeleng. "Bosen aja. Lukas sibuk mulu."

"Lo sama Lukas udah mau dua tahunan, ya masa lo baru sadar sekarang?"

"Iya, anggap aja gitu. Nanya terus sih lo. Cerewet." Naya mengambil lipstik berwarna bold dari dalam tas. "Nih gue udah bawa sendiri, jadi nggak usah pinjem segala."

Maria tertawa. "Hahaha tuh lo aja udah nyiapin. Ketagihan kan lo nonton Solar."

"Terserah deh mau bilang apa. Tapi lo jangan mabok bisa kali? Mana pasti lo bawa cowok kan ke apartemen?"

Maria menatap cermin di tangannya, memastikan tampilannya sudah sempurna. "Kenapa? Mau dikenalin juga? Gue sih nggak ada masalah, secara gue single."

"Dih! Pokoknya  lo harus balik sama gue malam ini!" Naya melepas ikatan rambut panjangnya. Membiarkan helaian rambut terlihat sedikit urakan.

Sama seperti sebelumnya, Maria sudah asyik sendiri menikmati penampilan dari Solar. Bedanya, kini mata Naya sibuk mencari seseorang. Memang konyol rasanya kalau bisa bertemu dengan pria itu lagi. Dia membuka ponsel, menekan deretan nomor yang sudah ia simpan dengan kontak bernama 'Evan'.

Tepat saat telepon itu terhubung, pria yang membayanginya selama dua minggu ini muncul di hadapan. Mereka sama-sama menaruh ponsel di telinga.

"Sendiri?" Evan menutup panggilan, memasukan ponsel ke dalam saku celana. Sama seperti sebelumnya, pria itu mengenakan setelan casual.

Naya yang masih terkejut dengan kehadiran pria itu menangguk. Entah mengapa dia tidak ingin bilang kalau kedatangannya tidak sendiri. Evan membawa Naha ke sebuah meja. Mereka memesan minuman yang sama.

"Aku yakin ini bukan kebetulan." Evan menyodorkan gelas. "Ini takdir."

Naya mengulas senyum. "Mungkin."

Tidak banyak pembicaraan yang keluar dari mulut mereka. Bahkan Naya bisa merasakan perasaan canggung.

Pengunjung cafe lain satu-persatu memenuhi area tengah cafe, mendekati Solar yang masih menguasai stage.

"Spesial buat kalian yang datengnya sama pacar." Vocalist Solar berbicara di atas stage.

Tanpa aba-aba, Evan menarik Naya ke dalam kerumunan. Bergabung dengan pengunjung lainnya.

You're just too good to be true…

Can't take my eyes off of you….

Lagu dari Frankie Valli yang dibawakan Solar membangun suasana hangat. Kedua tangan Evan melingkar di pinggang Naya. Pria itu juga menggerakan kedua tangan Naya, menaruh di bahunya.

"Bisa dansa?" tanya Evan sambil terus memperhatikan wajah Naya yang memerah.

Sementara Naya tidak berani menatap langsung kedua mata Evan sambil menggeleng.

Mereka berdua bergerak pelan menikmati lagu.

Di pertengahan, Solar mengganti ritme lagu menjadi lebih cepat dan membuatnya berganti genre menjadi musik versi EDM. Semua pengunjung joget mengikuti musik. Termasuk Naya dan Evan yang kini saling menatap satu sama lain dengan tawa kecil. Sudah lama Naya tidak merasakan perasaan bahagia seperti ini. 

.

.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status