Share

Bab 26: Menetapkan Hati

“Suka?”

“Ahh… Aku… Ahhh…”

Naya mencengkram sprei kencang, tubuhnya menggelinjang dengan perasaan nikmat. Seolah ada aliran listrik yang keluar dari ujung kaki ke ujung kepalanya. Tubuhnya pun lemas, tapi dia tetap berada di posisinya, mengatur napas.

Pelan Evan mengeluarkan miliknya. Mereka sama-sama mencerna apa yang baru saja mereka lakukan. Menikmati perasaan luar biasa nikmat yang terus terbayang. Kedua tangan Evan memeluk Naya, membimbingnya untuk tidur bersama dalam rangkulan, memandangi langit-langit kamar.

Puas…. Naya terbayang-bayang satu kata tersebut dalam kepala. Mungkin selama ini yang ia tidak bisa juga dapatkan dari Lukas adalah rasa puas. Selain sikap dingin pria itu padanya dalam satu tahun terakhir, Lukas tidak pernah mau menyentuhnya lebih dari ciuman dan pelukan.

Belum lagi keberadaannya yang terasa semakin jauh, semakin tidak Naya kenali. Evan menciumi pipi Naya dan kemudian memberi tanda di leher kiri, tanda berwarna kemerahan.

Apakah harus menyudahinya? Menyudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status