Share

Bab 41: Punggung Evan Rasuli

Kedua mata Adrian menatap serius wajah Naya, terlihat kaget, tapi berusaha tetap santai. Membuat Naya merasa nyaman. Entah mengapa ia bisa dengan lancar mengucapkan fakta itu, Naya hanya butuh tempat mengadu. Tidak selalu menutupi hubungan 'terlarang' dia bersama Evan.

"Lo anaknya berani juga ya ternyata. Gue kira pendiem gitu. Kagak masalah, selama lo bisa tanggung jawab." Adrian menyodorkan potongan durian terakhir.

Naya menggeleng. "Kenyang banget."

Jujur, Naya ingin bercerita banyak tentang pengkhianatannya terhadap Evan. Menjelaskan mengapa dia bisa melakukan itu. Bagaimana awal mula bertemu Evan dan bagaimana dia mau mengambil risiko di baliknya. Selama ini hanya ada Maria yang menjadi tempat aduan.

"Mama tahu kok." Naya menambah informasi.

"Serius? Terus?"

"Ya… Nggak yang gimana. Kan kamu tahu Mama pengen banget aku cepetan nikah. Jadi dia nggak begitu peduli. Yang penting secepatnya aku nikah."

Jangankan soal Evan, toh Mama saja menjodohkan dia dengan Adrian walau tahu hubung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status