Share

Bab 42: Penawaran yang Menarik

Perasaan campur aduk yang sulit diutarakan. Itu alasan mengapa Naya menangis sambil memeluk punggung Evan erat. Ada perasaan kesal karena pria itu tidak peka dengan kecemburuannya terhadap Aninditha. Ada pula perasaan kesal karena ia sendiri gengsi untuk mengungkapkan rasa cemburu itu.

Sungguh, Naya tidak punya bakat posesif. Bahkan selama berhubungan dengan Lukas dan pacar sebelumnya, dia memilih cuek, membuang jauh sikap cemburu. Naya selalu ingin membuat sang pacar merasa bebas, tidak terkekang. Tidak tahu mengapa, bersama Evan jadi seperti ini.

"Mau aku temenin malam ini?" Evan mengambil helm dari tangan Naya.

Tidak seperti biasanya, kali ini Naya menggeleng. "Capek banget hari ini. Agak mabuk duren ini. Mau langsung tidur."

Evan menghela napas. "Padahal aku masih kangen. Kangen banget."

Naya mengulas senyum simpul. "Aninditha mana?"

Walau tidak ingin memulai perdebatan, tapi Naya ingin menanyakan keberadaan perempuan itu. Aninditha yang sekian jam lalu berhasil membuatnya cemburu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status