Share

Bab 17. DILEMA

Rasa kantuk Kamilia hilang seketika. Begitu teringat dengan nama Freza. 

"Apakah Freza yang sama? Atau hanya kebetulan persamaan nama saja," pikir Kamilia.

Teringat oleh wanita itu, tatapan mata Freza yang dingin. Tidak ada kehangatan di sana. Merinding Kamilia membayangkannya.

"Bagas harus menjelaskan kepadaku." Hati Kamilia mereka-reka rencana, agar bisa mengorek keterangan dari Bagas. Besok, dirinya akan menemui Bagas secara khusus. Kebetulan besok ada pemotretan di sebuah taman kota. Untuk sebuah iklan makanan instan.

Hendra menggigil lagi, dia mengerang kesakitan. Kamilia panik, akhirnya memutuskan untuk membawanya ke dokter.

"Ayo, Hendra, kita ke dokter," Kamilia membangunkan Hendra.

Mata Hendra terbuka sedikit. Lelaki itu merasa heran, mengapa sampai sakit seperti ini. Kehidupannya yang keras dari dulu tidak pernah membuatnya meringkuk sakit apalagi masuk rumah sakit.

"Tidak!" Hendra menolak. Kamilia hanya terdiam dengan p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status