Share

Bab 83. MASIH CINTA 

Kamilia mendekati Ibrahim yang sedang berjuang melawan maut. Dia menyebut nama Kamilia berulang kali dan minta air. Rasa hausnya tidak dapat ditahannya. Air sepenuh lautan pun tidak akan memuaskan dahaganya.

Kamilia memegang tangan bapaknya. Air matanya luruh dengan sendirinya. Hatinya sedih mengingat saat dulu dirinya masih kecil, Ibrahim selalu membelanya.

"Kartika jelek … tahu gak kalau itu bukan bapakmu," kata Tini teman sepermainannya.

"Itu bapakku!" seru Kartika. Dia tidak mengerti kala itu, mengapa ada yang meragukan kalau dirinya bukan anak kandung Ibrahim.

"Bukan!" seru Tini ngotot.

Kartika bengong, hatinya sedih melihat temannya berkata demikian. Ida yang melihatnya bersedih menghiburnya.

"Sudahlah, Tini bohong. Kamu anak bapakmu," ujar Ida menghiburnya.

Air mata Kartika tidak bisa dibendungnya. Gadis kecil itu pulang dengan hati hancur. Benarkah dia bukan anak bapaknya.

"Mengapa kamu menangis, Kartika?" tanya Ibrahim.

Kartika diam saja sambil mengusap air matanya. lidahn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status