Share

Bab 89. Buku Harian

Amira duduk di muka jendela, melihat bintang-bintang yang berkilauan di langit. Ada satu yang paling berkilau. Amira menatapnya lama sekali, dia seperti melihat senyum Andra di sana.

"Andra, kau ada di sana?" tanya Amira bertanya sendiri. "Baiklah … aku merasakan hadirmu di antara bintang-bintang itu. Aku berjanji akan selalu melihatmu tiap malam." Pikiran Amira semakin kacau. "Pantas kau selalu memanggilku dengan sebutan 'bintang kecil' rupanya kau akan menjadi bintang yang lebih besar.

Amira merasa matanya menghangat. Air matanya mendesak keluar, gadis itu menengadah melihat kembali bintang. Air matanya menetes di buku kecil yang sejak tadi di pangkuannya. Amira mulai membaca tulisan terakhir Andra.

"Aku mencintaimu dengan segala kesederhanaanku. Jangan pergi! Amira aku sayang kamu."

"Apa dia tulis?" rutuk Amira. "Dia bilang jangan pergi! justru kamu yang pergi, Andra!"

Amira membalas tulisan Andra, dia menuliskan banyak sekali kalimat di buku harian Andra. Harapan dan kemarahanny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status