Share

Bab 90. HALUSINASI AMIRA

Laila memandang ke arah gorden yang tadi bergerak menurut Amira. Tidak ada yang aneh, gorden tetap seperti pertama mereka sampai.

"Mana bergerak, sih?" tanya Laila.

Amira berkali-kali mengucek matanya. Dia bingung mendapati kenyataan di depan matanya. Tingkat khayalannya sudah mengkhawatirkan.

"Apakah aku salah melihat, Laila!" tanya Amira

"Udah ah, yuk kita pulang!" ajak Laila.

Sesungguhnya Laila prihatin dengan kondisi kejiwaan Amira. Gadis itu tidak bisa melupakan kekasihnya yang sudah tiada. Malah berhalusinasi, berkali-kali melihat Andra.

Dirinya sendiri tidak bisa berbuat banyak. Apalagi mereka kini akan berpisah. Amira akan tetap di Jakarta, sedangkan dirinya akan meneruskan kuliah di Jogjakarta. Sebenarnya berat berpisah dengan Amira, gadis itu benar-benar butuh teman yang mengerti dirinya.

Amira menurut saja saat Laila membawanya pulang. Dia langsung masuk kamar, mendapati sepi suasana rumahnya. Kamilia yang seorang wanita karier sehingga ada di rumah kalau hari libur saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status