Share

Bab 95. MASA LALU AMIRA 

Amira tersenyum kecut mendengar penghiburan Laila. Dia tidak yakin dengan perasaan Bintang. Adelia dan Bintang begitu akrab.

"Kamu yakin, Laila?" tanya Amira.

"Aku yakin," tandas Laila.

Entah mengapa ada semacam ketertarikan di hati Amira. Dia tidak mungkin mencintai orang lain selain Andra. Dalam diri Bintang, Amira seperti melihat Andra seutuhnya.

Laila memperhatikan badan Amira yang semakin kurus. mukanya tidak bercahaya serta pandangan yang kuyu. Laila curiga, karena temannya di Jogja ada yang berpenampilan seperti Amira. Ternyata terdeteksi menjadi pemakai obat-obatan terlarang.

"Kamu bergaul sama siapa aja?" tanya Laila.

"Temanku di sini hanya Adelia," jawab Amira.

Mengapa kamu kurus sekali?" tanya Laila lagi. "Apakah kamu sakit?"

"Aku sering sakit kepala, Adelia yang punya obatnya. Aku sering beli kepadanya," jawab Amira.

"Obat apa?" tanya Laila.

"Obat sakit kepala tapi selain sakitku hilang, perasaan seperti di awang-awang," jawab Amira sambil menerawang mengingat.

"Apa?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status