Share

Episode 6. Telah Jatuh Cinta

'....berbeda dari yang lain.' 

Wajah Lisa masih dihiasi senyuman manis. Ia mengangkat tangannya lalu menyentuhkan jemarinya ke pipi Revin.

'Ini...karena Kak Revin atau karena aku yang belakangan ini tidak pernah melakukannya lagi ya?'

'Um.. atau jangan-jangan karena kedua-duanya?' Lisa terkikik, menutup mulutnya sendiri karena merasa geli akan pikirannya.

Memang belakangan ini Lisa tidak melakukan aktivitas itu karena ia lebih sibuk menguntit kehidupan Evans bersama perempuan lain. Dia selalu mencari tahu siapa yang dekat dengan Evans.

Tetapi keadaan sudah berubah. Sejak kejadian tadi malam, sejak Lisa merasakan sentuhan Revin, kehadiran Evans di dalam otaknya langsung lenyap.

Lisa ingin mengulanginya lagi pagi ini, tetapi Revin masih tidur. Bibir Lisa mengerucut manja. Ia mulai mengetuk-ngetuk pelan ujung jarinya pada hidung mancung Revin.

"Bangun, Sayang," ucapnya kemudian dengan mesra tetapi Revin tidak menggubris. Lalu untuk kedua kalinya Lisa mengetuk-ngetukkan ujung jarinya ke pipi Revin, barulah Revin mulai membuka mata.

"Pagi, Sayang." Lisa tersenyum manis menyambut Revin bangun pagi.

Revin membuka matanya sempurna, dia menatap Lisa tepat di hadapannya. Wajah Lisa tampak berseri-seri di pagi hari yang cerah. Sesungguhnya dia terlihat sangat cantik pagi ini. Mereka sama-sama tidur menyamping dan saling berhadapan, dekat sekali.

Revin sejenak kehilangan kata-kata untuk membalas sapaan perempuan yang ada di hadapannya sekarang. Dia mengingat kejadian tadi malam, mengingat betapa liarnya dirinya. Ditatapnya kembali Lisa lekat-lekat. Tentu saja Revin benar-benar terpuaskan tadi malam. Tubuh Lisa molek, kulitnya juga halus dan lembut. Lisa memang rajin perawatan diri. Dan terutama Lisa sangat menjaga kesehatan Miss V miliknya. Dia rutin pergi ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan kewanitaannya dan juga rajin berolahraga, khususnya senam kegel.

Sayangnya di mata Revin saat ini, Lisa hanyalah perempuan jalang. Seorang wanita murahan. Tak lebih dari itu.

"Hei, kenapa diam saja, Sayang?" tanya Lisa sambil mengusap lembut pipi Revin dengan jemari tangannya. 

Revin memejamkan matanya sebentar menikmati belaian tangan Lisa yang halus, lalu kembali membuka matanya. "Pagi juga, Lisa," sapanya lembut.

"Ternyata Kak Revin tampan juga ya," celetuk Lisa.

"Kau baru sadar?" Revin terkekeh. Lisa mengangguk pelan sambil mengusap-usap dada Revin dengan gerakan sensual yang disengaja karena ingin memancing Revin. Dan benar saja hal itu membuat Revin kembali berahi.

"Kakak juga hebat di ranjang," celetuknya lagi dengan wajah malu-malu. Tampak wajah Lisa yang mulai kembali merona.

Revin yang mendengar pujian Lisa langsung menangkup wajah Lisa dengan sebelah tangannya dan mengecup bibirnya. Kemudian ia berucap sedikit berbisik, "Kamu ingin kita mencobanya lagi?" 

Lisa yang mendengarnya tersenyum dan mengangguk pelan. Maka dengan sigap Revin merengkuh Lisa dan menidurinya kembali.

"Wah, masakanmu enak juga, Lisa." Revin sedari tadi melahap nasi goreng seafood buatan Lisa. Apalagi dia sudah sangat lapar setelah menghabiskan energi tadi malam dan juga pagi ini bersama Lisa di ranjang. Lisa tersenyum manis. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Sebenarnya pelayan sudah membuatkan sarapan untuk Lisa pagi tadi. Tapi karena sarapan itu sudah dingin dan tidak cukup untuk mereka berdua, maka Lisa memutuskan untuk memasakkan nasi goreng spesial untuk Revin.

"Bukan cuma nasi goreng, aku juga bisa membuat beragam masakan lain. Kalau Kak Revin suka masakanku aku akan memasakkannya untukmu," ucap Lisa bersemangat penuh antusias.

"Aku benar-benar tak menyangka. Kupikir kau tidak begitu peduli masalah dapur." Tanpa sadar Revin sudah menghabiskan tandas nasi goreng di piringnya.

 Lisa tidak menjawab, ia membuka kulkas dan mengambil satu kotak besar susu cair. 

"Mau minum susu?" tanyanya genit.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status