Share

Serangan Menohok Ibu-ibu

[Mas, aku minta uang!]

Seperti dugaanku, Dinda pasti akan mengirimkan pesan tersebut pada suamiku. Untung saja, beberapa hari yang lalu, aku sempat menyadap ponsel Mas Chandra.

[Uangku sudah habis, Dinda. Apa kamu tidak dengar, jika keluargaku baru saja kemalingan.] balas Mas Chandra beberapa detik kemudian.

[Mas, aku gak mau tahu, ya! Pokoknya kamu kirimin aku uang seratus lima puluh juta rupiah.]

Sontak, aku kedua alisku langsung terangkat saat membaca pesan yang dikirimkan Dinda. Kentara sekali, jika dia ingin menguras harta keluargaku.

[Bukannya hutangmu hanya seratus juta, untuk apa sisanya lagi?]

[Mas, aku ini istrimu. Pantas saja aku meminta uang. Lagipula beberapa hari yang lalu aku tidak sempat membeli tas]

"Ada apa?" tanya seorang pria berpakaian kemeja putih yang kebetulan duduk tepat di sampingku.

"Baca saja, Kak." Bang Willy--kakak laki-lakiku langsung menerima gawai yang aku lemparkan padanya.

Keningnya nampak berkerut dengan mulut yang terus bergerak perlahan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status