Share

30. Memikat Perhatian

Kota penuh godaan itu diguyur hujan saat langit akan gelap. Elea memperhatikan tiap cipratan tetes air hujan yang mengenai kaca jendela kamarnya, lalu perlahan jatuh turun bergabung dengan titik air lainnya. Semakin berat volume airnya, semakin mudah dan cepat untuk jatuh ke bawah. Sama seperti sebuah hubungan, ketika ada begitu banyak tantangan, maka mudah saja untuk terjun bebas mengakhiri segalanya.

"Elea?"

Kepala Elea memutar begitu Andrew yang berdiri di ambang pintu memanggilnya. Bahunya yang dari tegang melemas seketika. "Kenapa?"

"Kau tidak bilang kalau kau sudah bangun? Ini bahkan mulai malam."

"Aku tidak tidur." Elea kembali menatap kaca jendela, memperhatikan rintik hujan mampu membuatnya tenang.

"Kenapa tidak bilang? Apa kau belum lapar?"

Elea tertegun, kali ini menggeser duduknya dan menurunkan kakinya hingga menyentuh lantai yang dingin. "Kau belum makan?" Ia tiba-tiba terpikirkan hal itu dan tiba-tiba merasa kesal pada Andrew. "Kau bisa makan lebih dulu, Andrew. Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status