Share

Mulut Bu Endang yang pedas!

Bu Lastri tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh bu Endang terhadap dirinya. Dikatakan tidak setia kawan memang benar adanya. Ya mau bagaimana lagi bu Lastri memang tidak membantu apa-apa.

"Heh kok ngeloyor saja, nggak jawab omongan saya. Munafik kamu jadi orang, maunya berteman kalau senang aja, giliran susah dijauhi," ucap bu Endang.

"Sudah bu Endang ayo pulang saja. Sekarang kita sudah tahu bagaimana sifat asli bu Lastri seperti apa," kataku agar bu Endang tidak emosi pada bu Lastri lagi.

"Iya dia maunya sama orang berduit saja. Nggak tahu saja dulu juga kelilit hutang. Setiap pintu rumah diutangin. Sekarang agak enak dikit bisa beli emas belagu!" seru bu Endang.

Aku dan bu Endang mengobrol sebentar. Ku dengarkan kelih kesahnya sebelum kami kembali ke rumah masing-masing.

Ibuku sudah menunggu di rumah dengan cemas. Ia khawatir kenapa aku tidak pulang-pulang. Doni mengatakan kalau aku melindungi bu Farah dari amukan massa.

"Dara kamu ngg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status