Share

Salah Prediksi

Ku tertawakan saja apa yang dipikirkan oleh bu Endang itu. Mau nikah di kua saja mau ijab qabul doang emang urusan sama dia apa. Uang pakai dana dari mempelai pria yang diberikan dan uang simpanan orang tuaku. Untuk apa mereka usil.

"Ya nggak apa-apa bu nikah kua doang. Mungkin uangnya yang kemarin buat dp rumah," balas bu Sri.

"Lima putuh juta loh masa nikah kua doang kalau pesta di kampung mah sudah megah banget," balas bu Endang lagi.

Aku ingin tahu besok bu Endang itu mantu seperti apa. Dari lamaran sampai mau hajat selalu aku dikritik aku ingin tahu kehebohan apa nanti ketika ada yang melamar Ratna atau Fitri. Akankah meriah dan heboh sekali atau paling megah se kampung ini.

"Dara kamu sudah sampai kenapa llesu sekali, hari ini terakhir kerja di sini ya," ucap Desi yang memelukku pagi ini.

"Iya nanti jangan kangen sama aku ya. Biasa ada ibu-ibu rempong tadi dijalanan," jawabku pada Desi dan membalas pelukannya.

Aku dan Desi mengobrol sebentar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status