Jadi hari itu saat aku berangkat bulan madu ke eropa bersama suamiku, menurut cerita dari tetangga yang ada dilokasi bu Endang terus menjelekkan aku mendapatkan suami kaya dari hasil yang tidak benar. Padahal waktu itu bu Endang sudah pernah memfitnahku menggunakan ilmu pelet untuk menggaet pria kaya. "Ya apalagi kalau bukan jalur belakang bu Siti. Ratna yang sudah kumpul-kumpul orang kaya saja belum tentu di lirik padahal karir dan prestasinya bagus loh. Anak bu Siti kerja swasta sekolah swasta nilainya juga pas-pasan masa bisa mendapatkan suami speknya bagus banget sih. Nggak mungkin kalau nggak pakai jalur belakang," ucap bu Endang. "Kalau nggak ada bukti berarti fitnah tadi bu Endang nggak percaya anak menantu saya mau ke eropa dan meminta bukti berupa paspor dan tiket pesawat iya toh. Sekarang buktikan anak saya pakai jalur belakang lagian maksudnya jalur belakang itu apa saya nggak tahu. Jangan bisanya bacot doang bu Endang ini," balas ibuku. Bu Endang gel
Menurut cerita yang sampai di telingaku juga bu Endang mengamuk di tuding menggunakan ilmu pelet oleh bu Mutia. Loh orang dia juga menuduh orang memakai ilmu pelet tapi malah sakit hati di tanya hal yang dituduhkan olehnya."Itu berarti rejeki saya karena mendapatkan suami pns, bukan pakai ilmu pelet," jawab bu Endang sewot."Berarti Dara juga rejeki mendapatkan suami kaya bukan memakai jalur belakang seperti yang bu Endang tuduhkan!" seru bu Sri.Bu Endang yang biasanya nggak bisa di bantah kali ini tak bisa membalas kata-kata bu Sri lalu pergi pulang ke rumahnya. Bu Endang emang parah sih jadi orang suka mencampuri urusan orang lain saja.Aku masih menikmati masa bulan madu di eropa bersama Nungki. Nyaman saat berlibur karena tak ada nada sumbang dari tetangga tukang ghibah membuatku betah di sini."Bagaimana liburannya apa kamu suka?" tanya Nungki padaku."Suka banget dong. Aku pertama ke luar negeri dan juga naik pesawat terima kasih ya," jawa
Aku mengangguk pelan tidak apa-apa memasak sendiri. Kalau pelayan mau membantu ya tidak apa-apa aku malah senang."Nggak apa-apa aku memang ingin bisa memasak untuk suami sebagai seorang istri," ucapku."Kamu bantu nyonya kalau mau masak sekarang tanyalah nyonya kalian mau masak apa, kalau nyonya sakit kalian baru bertanggung jawab memasak," ucap Nungki pada para pelayan.Nungki juga meminta pelayan untuk melayaniku dengan baik. Karena sekarang aku sudah resmi menjadi nyonya di rumah ini dan satu-satunya nyonya yang ada."Kalian mulai sekarang layani nyonya dengan baik. Karena dia satu-satunya nyonya yang ada di rumah ini dan aku sangat mencintainya, jangan sampai ada kesalahan apapun jika terjadi sesuatu pada nyonya aku akan menghukum berat kalian," imbuh Nungki dengan tegas."Nungki jangan takuti mereka seperti itu. Memangnya mereka mau melakukan apa padaku? Jangan terlalu khawatir aku bisa menjaga diriku kok!" seruku.Nungki mengatakan dia takut kalau
Pak Roni dan Irma kembali menyerangku karena mengatakan aku hanya seorang gadis biasanya tanpa ada dukungan dan kekuatan yang bisa membawaku menuju karir di perusahaan yang besar."Perusahaan besar pokoknya besok saja aku kirimikan videonya. Kalau ngomong sekarang takutnya di bilang membual lagi," ucapku."Emang kamu sekarang juga membual mana ada seorang yang nggak punya backingan bisa masuk perusahaan besar!" seru Irma.Aku tertawa menertawakan Irma yang berpikir sempit itu. Lalu aku berkata kalau Irma memang seorang yang egois dan hanya mengandalkan suami untuk hidup enak. "Cie ada yang mengaku sendiri mengandalkan koneksi untuk mencapai apa yang di inginkan tapi apa nyatanya zonk ya?" sindirku sambil tertawa."Kurang ajar kamu Dara berani sekali menghinaku. Kamu pikir aku tak sanggup nyari kerja yang lebih bagus dari perusahaan pak Maulana hah!" seru Irma.Aku hanya meminta bukti dari perkataan Irma yang mengaku bisa dapat pekerjaan lebih bagus dari peru
Nyonya Leni menegaskan sejatinya sepasang suami istri itu harus saling membantu dan juga saling mensupport satu sama lain. Mempunyai usaha kecil sampai menjadi besar kalau tidak dikerjakan berdua lalu dengan siapa lagi. Apakah mereka pikir menjalankan perusahaan itu hanya dilakukan satu orang saja tanpa rundingan dengan istri di rumah. "Kamu jangan seenaknya kamu pikir kakak iparmu hanya duduk diam saja di rumah? Jangan pikir kakak iparmu tak tahu kamu menilep orang perusahaan demi memelihara perempuan hina yang kamu nikahi siri ini hah!" seru nyonya Leni. "Satu lagi paman mamiku di rumah mengontrol semuanya jangan kira mami tidak tahu apa yang terjadi diperusahaan. Karena semuanya memerlukan tanda tangannya," ucap Nungki. Aku sangat takjub dengan kepandaian ibu Rina ini. Apakah aku bisa seperti mertuaku seperti ini suatu hari ini. Bahkan dia tahu kalau uang perusahaan juga pernah di korupsi oleh pak Roni sehingga Pak Roni sekarang dipindahkan ke divisi lain yang
Nungki menghentikan mobilnya karena ada yang menghadangnya. Aku jadi deg-degan jangan-jangan kampung ini sudah tak aman lagi karena ada begal mobil di suasana masih ramai seperti ini."Jangan turun dulu siapa tahu hanya orang iseng atau modus kejahatan baru," ucap Nungki yang melarangku membuka pintu."Kita harus bagaimana?" tanyaku mulai panik.Nungki menyuruhku menelpon meminta bantuan. Kalau mobil masuk gang ada yang menghadang takutnya adalah tindak kriminal baru.Plok ... Plok ... sebanyak tiga kali kaca mobil digedor seseorang. "Kamu kenal orang itu Dara?" ucap Nungki menunjuk orang yang di luar kaca."Aku tak mengenalnya itu siapa ya. Kok nggak terawat begitu, apa orang gila baru," jawabku sambil memperhatikan siapa orang itu.Karena dirasa tidak membahayakan Nungki menyalakan mesin mobilnya dan berjalan pelan. Wanita itu menghalang mobil kami lagi sehingga Nungki terpaksa mematikannya. Suamiku mulai menggerutu kesal kenapa ujian pulang ke negera
Ibu menegaskan praktis teluh sampai saat ini walau jaman sudah berkembang dan modern masih ada yang menggunakan. Seperti orang yang berdangang di pasar, membuka usaha biar laris apalagi pendatang dari desa ke kota biasanya banyak yang menggunakan."Walau ibu tak percaya tapi biasanya masih ada. Seperti orang berjualan menggunakan penglaris. Orang yang merantau dari jauh pasti juga ada pegangan," jawab ibuku."Serem juga ya aku jadi merinding. Jadi kita harus menjaga lisan kita ya bu. Jangan sampai ketemu orang yang salah dan masih menggunakan ilmu teluh itu," ucap Nungki.Kami membahas apa saja mengenai teluh malam ini. Apalagi saat mengobrol itu saudara bu Endang datang lagi dan menggebarak-gebrak mobil Nungki. Aku jadi merinding sendiri kenapa bisa segila itu sih."Waduh dia datang lagi pak, gimana ini?" tanyaku."Biar aku saja hadapi orang itu. Coba saja siapa tahu bisa berkomunikasi apa yang diinginkan dia," ucap Nungki.Nungki keluar lalu melihat suasan
Saudara bu Endang ketakutan dengan apa yang dikatakan oleh Nungki. Tubuhnya mendadak gemetar tanpa sebab sepertinya memang ada sesuatu yang disembunyikan."Ini urusan keluargaku memangnya salah kalau aku mendisiplinkan anakku karena tak menurut padaku!" seru saudara bu Endang."Mendisiplinkan tapi memukul dan mengatai sampai anak trauma dan stres," ucap Nungki.Ibu-ibu itu menjelaskan kalau anaknya di teluh orang karena tidak mau menikah dengannya. Orang yang melamar putrinya seorang pria miskin yang tidak ia setujui. Beberapa orang yang melamar tak memenuhi syarat untuk menjadi menantunya semuanya pria miskin jadi ibu menolaknya. Bukan karena kdrt seperti yang digemborkan oleh Nungki."Jangan sok tahu putriku begitu karena diteluh orang bukan karena kdrt seperti yang kamu tuduhkan," ucap ibu itu."Kalau begitu silahkan saja tunggu pemeriksaan di rumah sakit nanti pak Nurdin juga menjelaskan karena beliau mendampingi. Jika putri ibu ternyata depresi karena orang