Share

Dimana-mana ada tukang gibah.

Aku meminta maaf karena kelamaan mengobrol dengan bu Endang. Lebih baik segera pulang dan istirahat daripada mendengar ocehan bu Endang.

"Jadi pak maaf ya kelamaan mengobrol," ucapku seraya naik motor.

"Jangan lama-lama bu. Waktu saya terbatas masih nunggu ojekan lagi," balas tukang ojek itu.

Ku lirik bu Endang senyum-senyum tipis kearaku yang diomeli tukang ojek. Melihat orang lain kesusahan kok bahagia. Memangnya aku diomeli karena siapa. Keluhku dalam hati kerena kesal dengan bu Endang.

"Hati-hati di jalan Dara selamat sampai tujuan. Rukun rukun loh sama suaminya," celetuk bu Endang.

"Ya pastilah rukun sama suami, masa penganten baru sudah berantem emang kami menikah karena skandal kan enggak," jawabku.

Entah apa lagi yang akan dikatakan oleh bu Endang. Aku meminta tukang ojek segera jalan meninggalkan bu Endang bisa sakit kepala kalau masih berurusan dengan wanita bermulut lemes satu itu.

"Bu kalau saya punya tetangga seperti itu mah bisa cepat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status