Share

Bertemu Husna

Aku menoleh ke seseorang yang menepuk pundakku. Ternyata si Husna dan dua anaknya juga suaminya. Terlihat perutnya buncit karena sedang mengandung anak pertama dari lelaki ketiga yang merupakan suami sahnya.

"Husna lagi jalan-jalan ya," jawabku.

"Iya Dara. Omong-omong sudah dapat undangan belum dari Ratna?" tanya Husna.

Aku mengangguk undangan dari Ratna baru tiba tadi pagi saat aku dan suami sedang sarapan. Tapi kenapa Husna menanyakan itu apa dia mau bergosip.

"Sudah tadi pagi," jawabku singkat.

"Masa orang kaya undangannya jelek. Nggak seperti kalau sedang ngomong setinggi langit. Itu sama aja undangan murahan kaya orang kampung," balas Husna.

"Hus nggak boleh begitu Husna. Sudah biarkan saja dia mau ngapain kek. Yang penting kita jangan sampai seperti dia yang membuat sakit hati tetangganya," ucapku.

Karena waktu sudah siang dan mepet aku juga takut telat aku pamit sama Husna untuk segera masuk kerja.

"Eh sudah setengah delapan aku masuk dulu ya. Tempat kerjaku di atas nanti lift
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status