Share

Ngomong Sebakul

Ibu menggelengkan kepalanya yang menandakan bu Endang tidak jadi mengadakan hajatan di gedung.

"Halah ngomong doang sebakul tapi tak sesuai dengan kenyataan," jawab ibuku.

"Maksudnya apa sih bu?" tanyaku lagi karena aku sudah paham satu hal yang tidak mungkin jadi hajatan di gedung tapi yang dimaksud ibu ngomong sebakul ini yang mana.

Ibu menjawab kalau sebenarnya Ratna ini tidak punya tabungan sama sekali. Karena gaya hidupnya hedon banget seperti orang kaya. Banyak pakai barang branded dan juga makan di kafe mahal tapi ternyata pakai kartu kredit. Gajinya habis buat bayar cicilan melulu.

"Ya ngomong sebakul maunya selangit tapi duitnya nggak ada," jawab ibuku.

"Sudah biarkan saja bu. Yang penting kita nggak sama seperti mereka," balasku.

Nungki mendengar percakapan kami. Sepertinya suamiku sedang memikirkan hal yang kotor di otaknya. Yah dari dulu suamiku itu suka membuat panas hati bu Endang.

"Pakai perhiasan ini Dara," ucap Nungki sambil membuka kotak set perhiasan entah kapan ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status