Share

Malu nggak tuh

Nungki meminta pak Nurdin membuka kadonya di hadapan banyak orang. Karena bu Endang sudah membuat lelucon yang tidak enak didengar di telinga.

"Buka saja pak. Biar semua orang tahu dengan apa yang kami bawa," ucap Nungki.

"Loh ya ndak enak toh dek Nungki," balas pak Nurdin.

"Buka saja pak. Istri bapak meremehkan kami. Masa ia kami memberi orang hanya sekedae kondom saja. Buat apaan tidak berharga sama sekali," ucap Nungki.

Pak Nurdin akhirnya membuka paper bag yang kami bawa. Lalu para tetangga yang sudah ada di situ melihatnya.

"Waduh ini toh emas batangan. Kok kecil ya kaya silet. Mahal dong kalau begini ya. Pak Nurdin beruntung sekali!" seru bu Sri.

"Coba lihat dong pak. Oh ini emas batangan," ucap bu Arum.

Semua orang mengatakan kalau Nungki orang yang royal. Bu Endang semakin kesal karena merasa tersaingi lagi.

"Emang kalian ke sini niat mau pamer doang kan. Ngasih emas batangan yang warga sini tidak pernah melihatnya lalu biar di sanjung dan dipuja," ucap bu Endang.

"Bu Endang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status