Share

Bab 15. Kencan?

“Kenapa tadi bilang enak???”

“Apanya?” tanya Ran yang pura-pura tidak mengerti.

“Cap cay aku keasinan Ran, kenapa tadi bilang enak?”

Ran hanya mengerjapkan matanya. Wajah Mey yang saat ini cemberut benar-benar sangat menggemaskan.

“Rasanya memang enak . . . walaupun agak asin,” akhirnya dengan jujur Ran menjawab.

“Tapi kenapa kamu makannn?” Mey dibuat habis kesabaran oleh jawaban Ran yang berputar-putar.

“Tenang aja Mey, aku suka asin kok.”

Mey membulatkan matanya, dia benar-benar tidak menyangka kalau Ran sangat pandai bersilat lidah. Apa susahnya mengatakan yang sebenarnya? Mey jadi malu dan merasa bersalah.

“Ya udah, mulai besok aku buatin kamu makanan yang asin-asin,” katanya dengan ketus sambil berlalu.

“E.. eh, jangan Mey,” kejarnya yang dengan refleks memegang bahu Mey.

Mey langsung terdiam dan tidak melanjutkan langkahnya. Entah kenapa sentuhan tangan Ran pada kulitnya menimbulkan gelenyar-gelenyar aneh pada dirinya.

“L
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status