Share

24. Kekerasan Dari Haris

“Berikan uangmu,” todong Haris saat ia baru sampai rumah.

Weni yang baru saja membukakan pintu dan siap menyambut Suaminya itu, terkejut akan ucapan yang tiba-tiba dilontarkan Haris. Bahkan Haris mengatakannya dengan tatapan yang menuntut.

“Untuk apa?” tanya Weni memberanikan diri.

Haris yang baru saja terduduk di sofa memalingkan wajahnya dengan cepat ke arah Weni, tatapannya bak sinar laser yang panas. Weni berusaha tak takut, ia menatap balik Haris dengan tatapan yang tegas.

“Selama ini memang buat apa aku mencari uang? Bukannya kamu sudah tahu, hutang terbesar kita dimanah?” marah Haris melempar sepatu yang baru saja di lepasnya ke arah Weni.

Beruntung Weni cepat mengelak, membuat sepatu yang cukup keras itu membentur dinding. Namun, hal itu tak disukai Haris, ia mendekat dan melempar sepatu satunya lagi ke tulang kering Weni.

Weni meringis kesakitan, pasalnya hak sepatu pantofel itu tepa mengenai tulang keringnya. Bahkan saking sakitnya, ia terduduk di lantai dan mengusap kakinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status