Share

30. Sangat Terluka

“Apa yang kamu pikirkan? Lihat!”

Teriakan seorang wanita paruh baya membuat Weni terkejut, ia bahkan tanpa sengaja menyiram tangannya dengan minyak panas. Weni segera menjauh dan membawa tangannya ke wastafel, mengguyurnya dengan air keran.

“Pekerjaan mudah saja, tidak becus mengerjakannya.” Lagi dan lagi, wanita paruh baya itu mengomel dan mengambil alih tugas Weni. “Pantas Haris sering makan di rumah Ibu,” sindir wanita yang bukan lain Ratna, Ibu dari Haris.

“Maaf, Bu.” Weni meminta maaf dengan tangan yang masih sibuk di bawah keran air. “Weni tidak sengaja,” lanjutnya meminta maaf.

Ratna hanya menatap sinis Weni, ia mengambil alih Weni yang tengah menggoreng kerupuk. “Bagaimana Suami mau betah di rumah, kalau modelnya begini?” sindir Ratna kembali.

Weni kini hanya diam dan tak menjawab apa yang baru saja di katakan Ratna, ia lebih memilih fokus mendinginkan tangannya yang teken aminya. Rasa terbakar di tangannya berhasil mengalihkan sakit hatinya.

“Beri pasta gigi! Jangan manja,”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status