Share

42. Mencari Benang Merah

"Groook ...." Terdengar dengkuran lumayan keras dari arah sofa.

Stella menengok untuk menyaksikan sahabatnya itu mendengkur. Semalam Gangga mempraktikkan lagu Rhoma Irama yaitu 'Begadang' untuk mengerjakan artikel.

"Groook ...."

"Ma-maaf ya, Mbak Euis. Saya bangunin aja temen saya."

Euis tersenyum geli mendengar dengkuran Gangga yang suaranya seperti gergaji mesin bertenaga listrik.

"Ngga, bangun," kata Stella sembari menepuk pelan lengan gadis itu.

Tak sulit dibangunkan, mahasiswa itu membuka matanywa perlahan. "Aku di mana?"

"Di markas Green Green Lover."

"Apa itu?"

Teman baik Stella itu rupanya mengalami sedikit disorientasi. Nyawanya belum terkumpul sempurna, masih piknik ke sana ke mari sehingga harus ditunggu agar dia mengenali segala kondisi dengan baik.

Gangga mengedarkan pandangan, melakukan scanning terhadap ruangan itu.

"Oh ...." Gadis itu mulai tersadar.

"Yok pulang aja, daripada kedengeran suara gergaji mesin."

"Ha?!"

"Itu suara kamu ngorok, keras banget. Dah yuk, cabut."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status