Ekstra 02 : Masa Depan
Mengurus kepindahan dan beberapa hal lain rupanya memakan banyak waktu. Barulah pada bulan Februari sang pengantin baru mendapatkan kesempatan untuk melakukan bulan madu. Namun siapa sangka pandemi yang tidak disangka-sangka menyerang seluruh bumi di awal tahun 2020? Beruntung Evan dan Grace bisa kembali ke Indonesia tepat sebelum pemerintah menutup perbatasan Indonesia.Rumor tentang kejatuhan perekenomian sektor pariwisata sudah ada di sana sini. Sebagai pekerja hotel, Evan dan Grace sangat terlibat mengatasi masalah ini. Terutama setelah pemilik hotel berkata bahwa harus ada pemangkasan pekerja di setiap cabang hotel demi mempertahankan kelangsungan bisnis.Selama beberapa bulan berikutnya, mereka pun harus bekerja lebih keras. Sebagai akibatnya, pasangan suami istri yang baru ini mengalami tantangan dalam mendapatkan keturunan. Program kehamilan sudah pasti menjadi solusi yang terbaik. Namun di sisi lain mereka juga harus mempert[April 2007]"Hei, hei. Kamu nggak papa?"Pertanyaan itu terus terdengar samar-samar di telinga Grace. Namun matanya terlalu berat untuk terbuka, kepalanya terlalu pusing untuk sadar. "Tolong, selamatkan Bunda," ucapnya lirih.Sore itu hujan deras. Langit tampak amat kelabu. Mobil-mobil yang tidak berani melaju dengan kencang dan memadati jalanan satu arah itu, kini menjadi tidak bergerak sama sekali akibat kecelakaan yang melibatkan tiga pengendara sepeda motor. Sementara Grace dan ibunya tergeletak, seorang anak laki-laki penyebab kejadian naas ini melarikan diri.Pernah ada di posisi yang sama, Evan tidak mempedulikan baju mahalnya basah dan kotor. Ia hanya ingin menolong para korban. Ji
Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Evan di hati Grace. Meskipun ia tidak mengetahui kabarnya, ia tetap berharap agar lelaki itu baik-baik saja. Bahkan ia terus berdoa agar putusnya komunikasi mereka bukan karena hal buruk telah terjadi hingga merenggut nyawanya. Namun hampir setahun belakangan ada seorang pria yang memberikan kehangatan tersendiri dan mengisi kesepiannya. Namanya Anthony, beberapa tahun lebih tua dari Grace dan merupakan pemilik toko beras di kompleks rumahnya. Ia dan keluarga besarnya baru pindah ke sini satu setengah tahun lalu. Keduanya bertemu untuk pertama kalinya ketika Grace diminta untuk membeli beras di toko tersebut. Tetapi tidak ada adegan seperti di serial TV dimana seseorang bisa jatuh cinta dalam sekali pandang. Kedekatan mereka baru dimulai sejak ditunjuk sebagai panitia penyelenggara lomba tujuh b
Di musim liburan tengah tahun, hotel-hotel di Bali dibanjiri oleh para turis seperti biasanya. Posisi sebagai asisten HRD yang didapatkan Grace setelah bekerja bertahun-tahun di sini menuntutnya selalu sibuk. Meskipun ia tidak terlibat langsung dalam penanganan para tamu, pekerjaannya tetap lebih banyak daripada biasanya. Terutama ditambah semakin berkembangnya hotel yang membutuhkan lebih banyak karyawan baru dan berkualitas. Kecekatan Grace sejak tahun pertama bekerja langsung ditangkap oleh Mario, sang manajer HRD. Sebelum mendapatkan posisi sebagai asisten pria itu, ia selalu diminta untuk ikut dalam rapat-rapat dengan General Manager (GM). Sesuai dengan jadwal, pertemuan singkat dalam rangka pergantian posisi GM dengan orang yang baru diadakan pagi ini pukul sepuluh. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan para manajer, sekaligus p
Tidak diberi kesempatan untuk mencoba tidak berarti kalah. Grace tidak mau menyerah begitu saja. Ia memang tidak bisa mengikuti tes untuk menjadi asisten GM, tetapi ia punya jalan lain.Grace berhasil membujuk banyak pegawai dari berbagai divisi untuk menjadi kandidat asisten GM. Dengan begini Evan merasa kewalahan jika mengerjakannya sendirian. Maka bantuan dari HRD dibutuhkan untuk menyeleksi para kandidat.Awalnya Nita lah yang diminta untuk turun tangan dalam tes ini. Akan tetapi setelah meyakinkan Mario bahwa ia bisa melakukannya lebih baik, Grace pun mengambil alih tugas. Sudah mengerti apa yang gadis itu rencanakan, sang kolega pun tidak menolak.Waktu pendaftaran hanya dibatasi satu hari. Semua data kandidat yang mendaftar sudah terkumpul. Sesuai persyaratan yang diajukan oleh Evan, Grace menyortir para pendaftar. Cukup banyak yang harus gugur dalam tahap seleksi administratif.Tersisa sepuluh kandidat dari delapan puluh tujuh pendaftar. Grace kin
Dari sepuluh kandidat yang sudah diuji, hanya terdapat dua orang yang memenuhi standar Evan. Yang satu laki-laki dan lainnya perempuan. Keduanya sama-sama unggul dalam hal administratif—salah satu kemampuan terpenting sebagai sekretaris, tetapi mereka harus bisa mengikuti cara kerja sang GM. Dari hasil tes psikologi, mereka berdua tergolong dalam tipe pekerja yang dominan melankolis, terlalu berhati-hati. Situasi ini berbanding terbalik dengan Evan, sang koleris yang sangat gesit, cocok menjadi seorang pemimpin. Setiap pekerjaan yang ia lakukan selalu diselesaikan dengan cepat. Ia bukan tipe orang yang berlambat-lambat. Hal ini ingin dimanfaatkan oleh Grace untuk bisa mendapatkan posisi sekretaris itu. Ia belum mau berhenti berjuang. Otak briliannya itu memberinya sebuah ide untuk berbicara mengenai kelemahan para kandidat dengan Evan
Evan tidak mau menghabiskan banyak waktu untuk menyeleksi sekretaris eksekutif yang baru. Setelah kedua kandidat tersisa melewati ujian terakhir, ia memilih yang laki-laki karena terbukti lebih unggul. Hal ini jelas menutup kesempatan bagi Grace sama sekali untuk menggagalkannya.Namun Grace yakin bahwa ia tetap punya akses untuk terhubung dengan sahabatnya, baik menjadi sekretarisnya atau tidak. Lagi pula ia adalah seorang asisten manajer HRD yang akan senantiasa berurusan dengan GM.Hari itu berjalan seperti biasanya. Hampir tidak ada yang berbeda. Grace selesai mengerjakan semua tugasnya hari itu dan bersiap untuk pulang."Grace, lo beneran nggak ikuthangoutmalam ini?Friday nightloh ini." Nita berusaha membujuk koleganya yang selalu menolak
Sudah sekitar dua bulan lebih semenjak Evan menjadi GM di hotel ini. Belum ada perubahan berarti dari setiap usaha yang Grace kerahkan untuk mematahkan sikap dinginnya.Yang terjadi justru pekerjaannya bertambah banyak. Perombakan sistem di sana sini serta pergantian staf juga dilakukan. Mau tidak mau Grace jadi terforsir bekerja dan menjadi terlalu lelah untuk mengejarnya.Terlepas dari keinginan memajukan hotel, Evan memiliki tujuan lain yaitu menjauhkan Grace darinya. Untuk beberapa waktu terakhir usahanya cukup berhasil. Ia merasa cukup senang.Tetapi entah bagaimana melihat Grace cukup sering dijemput oleh lelaki yang tampak begitu akrab dengannya itu menimbulkan perasaan aneh di benak Evan. Pasalnya Grace yang ia kenal tidak mudah bergaul sedekat itu dengan laki-laki. Sebelum ia
"Berhenti." Emosi Grace naik ketika Evan tidak memberikan jawaban. "Berhenti aku bilang!"Evan tidak mempedulikannya. Ia tetap menjalankan mobilnya."Kamu bilang kita nggak bisa bersahabat lagi kaya dulu, jadi tolongstopmobilnya. Aku mau turun," ucap Grace memaksa. Namun perutnya terasa tidak nyaman sehingga ia memilih untuk memakai nada rendah. "Please, Evan."Evan menghentikan laju mobilnya, tetapi ia mengunci sentral semua pintu mobil sehingga tidak bisa dibuka.Setelah Grace melepaskan sabuk pengamannya, ia mencoba membuka pintu tapi tidak bisa. "Buka kuncinya," perintahnya."Grace. Denger. Kita memang nggak bisa lagi kaya dulu. Tapi bukan berarti ak