Hal ini membuat beberapa wanita muda yang belum menikah tampak sangat gembira.
Meski tidak tahu siapa yang melamar, tapi pria ini pasti berasal dari keluarga kaya raya.
Mereka mulai memikirkan hal-hal yang indah.
Wajah Melly seketika pucat karena dia adalah satu-satunya wanita di keluarga Tan yang sudah menikah. Dirinya sudah tidak punya kesempatan lagi.
“Saya hanya diminta untuk mengantarkan hadiah-hadiah ini. Hanya itu saja.”
Pembawa hadiah itu datang dan pergi dengan cepat, tanpa meninggalkan informasi apapun.
Semua orang melihat kearah tumpukan hadiah itu dengan tatapan penuh harap, terutama kalung emas giok dan uang tunai 1 milyar rupiah.
Jika putrinya yang dihargai dengan uang sebanyak itu, bukankah ibaratnya mereka akan terbang hinggap kecabang dan menjadi keluarga kelas atas?
Keluarga Tan akan terangkat derajatnya!
“Sudah pasti hadiah-hadiah ini untukku. Aku kan wanita tercantik di keluarga ini,” sepupu Melly yang seksi berkata dengan lantang.
“EH! Jangan terlalu percaya diri, deh. Kita belum tahu siapa perempuan yang beruntung itu.”
“YA! Rasanya kita semua punya kesempatan yang sama. Kurasa tuan muda yang kaya raya ini sengaja berlaku misterius. Mungkin saja dia jatuh cinta padaku?”
Beberapa wanita muda mulai sengit berkompetisi dan tiba-tiba saja Keluarga Tan berdebat tanpa habisnya.
“Sudah jangan berkelahi! Kalian semua punya kesempatan yang sama kecuali satu orang,” ujar Dani sambil melirik Melly.
Semua orang yang hadir tahu siapa yang Dani bicarakan dan otomatis tertawa.
“Ya ... ya ... ya ... saingan kita berkurang satu.”
“Radit, terima kasih untuk ini, ya.”
"Jika bukan karena kamu, saingan kami bertambah satu.”
Radit menundukkan kepalanya. Ekspresi di wajahnya menjadi muram, bahkan tampak kebencian di sana.
Tidak ada yang mengenal keluarga Asra dengan baik, kecuali dirinya.
'Apakah aku harus memperbaiki diri?' batin Radit.
'Sudah tiga tahun, apakah aku tetap membutuhkan Radit?' batin Melly.
“Sudah, jangan bertengkar! Aku akan memastikan hal ini terlebih dahulu. Saat pemberi hadiah ini muncul, dia akan memberitahuku siapa wanita yang disukainya dan tentu saja aku akan menyetujuinya,” ujar Nenek tegas. Tentu saja, semua yang hadir tak ada yang berani membantahnya.
Setelah makan siang, Keluarga Melly pergi tanpa menunggu Radit.
Kejadian sebelumnya sudah membuat mereka kehilangan muka.
Saat melamar Melly dulu, Radit tidak memiliki banyak uang untuk memberikan mas kawin. Bagaimana mungkin mereka tidak iri melihat uang mas kawin yang sangat banyak hari ini?
Ibu Melly, Anggi, berteriak pada Dirga Tan dengan marah, “Coba lihat apa yang terjadi pada orang lain! Lihat juga, apa yang terjadi pada keluarga kita? Ini sangat keterlaluan!”
“Kamu sih memang tidak berguna. Gara-gara kamu, Radit jadi menantu keluarga ini. Mungkin, saat itu aku benar-benar buta. Aku pikir aku sudah menjalani kehidupan yang baik. Tapi, kenapa sampai saat ini kekayaan keluarga Tan tidak jatuh ke tangan kita?”
“Coba lihat orang lain. Mereka tinggal di rumah mewah, apartemen, villa. Sementara aku? Masih menjadi beban tinggal di rumah yang jelek ini.”
“Gampang saja untuk menantu Keluarga Tan mengatakan hal ini, tapi aku juga tidak menyangka kalau kehidupan kita akan seperti ini.”
Semua kemarahan diluapkan wanita itu.
Dirga menundukkan kepalanya dan tidak berani membantah. Dia adalah tipikal suami penurut dan menyadari kalau dia juga tidak berguna. Jadi, dia tidak berani marah di depan istrinya, Anggi.
Tuduhan Anggi sejujurnya membuat Dirga semakin tidak berdaya.
“Aku tidak peduli. Biarkan Melly segera menceraikan suaminya ini. Reputasi Keluarga Tan tidak ada hubungannya denganku. Aku hanya ingin menjalani kehidupan yang lebih baik,” putus Anggi pada akhirnya.
Dirga berkata dengan lirih, “Ayah sudah mengingatkanku bahwa mereka tidak boleh bercerai. Seluruh Jakarta Selatan tahu tentang ini. Bukankah ini akan jadi bahan tertawaan jika mereka bercerai sekarang?”
Anggi mulai menangis, “Dirga Tan! Dasar memang kau tidak berguna! Bagaimana aku bisa menikahimu? Dosa macam apa yang dilakukan ibuku di akhir masa hidupnya? Kamu ingin menghancurkan keluarga kita dan hidup anak kita demi reputasi Keluarga Tan? Tiap hari Melly banting tulang bekerja di lokasi konstruksi, apa kau tidak merasa berrsalah? Dan semua anggota keluargamu membiarkan hal itu terjadi. Jika kamu tidak peduli padaku, seharusya kamu peduli pada putrimu!”
Keluarga Tan berkecimpung dalam bisnis bahan bangunan dan sudah menjadi hal biasa untuk pulang-pergi ke lokasi konstruksi. Alasan mengapa semua tugas ini menjadi tanggung jawab Melly memang karena keluarga mereka memiliki status terendah di Keluarga Tan. Dirga tidak bisa menyembunyikan pesaaan sakit hatinya . Dia tahu hal itu karena dia yang paling tidak berguna. Itu sebabnya Radit diserahkan kepada mereka. Tapi, Dirga tidak peduli dengan perceraian. Ibunya lebih suka membiarkan Melly dan Radit menjadi orang yang tidak berguna selama sisa hidupnya dibandingkan menanggung malu karena sumpah yang dilanggar. Pernikahan itu saja sudah menjadi bahan candaan di tahun itu. Tiga tahun kemudian, kejadian ini sudah berangsur-angsur mulai dilupakan. Jika perceraian terjadi, tentunya akan dijadikan bahan candaan setelah kejadian teh ini. Bagaimana mungkin hal itu akan dibiarkan terjadi? Radit yang sudah berjalan ke pintu, mendengar teriakan dari r
**Keesokan harinya di sebuah Kamar Hotel Batavia** Di seberang Radit, duduk seorang wanita dengan make-up sempurna, menggunakan perhiasan berlian, dan menunjukkan keanggunan wanita dalam setiap pergerakannya. "Radit, Ibu senang kamu bersedia datang," kata wanita bernama Diana, Ibu Radit. Sudah hampir empat tahun tidak bertemu ibu kandungnya, Radit tidak memiliki perasaan apa pun di hatinya. Dia bahkan tidak mau langsung menatap mata sang Ibu. “Siapa yang mengira kalau putra bungsu keluarga Asra yang terabaikan suatu hari nanti akan berguna? Ibu tidak mengharapkannya, mungkin juga aku,” Radit mengangkat sudut mulutnya dengan senyum tipis. “Radit, Ibu tahu apa yang terjadi tiga tahun lalu sangat tidak adil bagimu. Namun, nenekmu sudah memutuskan hal ini. Ibu tidak bisa berbuat apa untuk mencegahnya,” Diana berkata dengan suara bergetar. Radit menggelengkan kepalanya dan berkata, “TIGA TAHUN? Jadi, di mata ibu ketidakadilan yang ak
Sayangnya, keberuntungan mereka tidak memihak pada mereka karena ketika keluarga Tan datang untuk menawarkan kerja sama, mereka langsung ditolak. Bahkan RM Property menolak siapapun yang berminat bekerja sama dengan mereka. Pada hari ini, seluruh anggota keluarga Tan datang dan mengadakan rapat internal di perusahaan. Duduk di Dewan Direksi, Nenek dari Keluarga Tan memandang semua anggota keluarganya dengan tajam dan berkata, "Kali ini, kita punya banyak saingan. Namun, kalian harus sadar satu hal. Jika kita bekerja sama dengan RM Property, kita akan mendapatkan banyak manfaat. Mungkin kita bahkan dapat menjadikan keluarga Tan menjadi keluarga kelas satu di JakSel. Jadi, kita tidak boleh melewatkan kesempatan ini.” “Ibu, kita semua sudah mencobanya. Kita bahkan belum pernah melihat pemilik dari RM Property.” "Ya, saya juga tidak tahu siapa mereka sebenarnya.” “Tampaknya, Keluarga Asra yang memberikan kita mas kawin bukanlah Keluarga Asr
Mata Dani berbinar. Dia akan menggunakan kesempatan ini nantinya untuk menendang Melly dan keluarganya dari daftar pewaris Keluarga Tan. Meskipun keluarga Melly dianggap rendah, mereka masih bagian dari keluarga Tan. Jika nanti Nenek meninggal, keluarganya pasti masih mendapatkan warisan dari keluarga besar. Namun, hanya ada bebearapa orang yang benar-benar bisa mencoret nama keluarga Melly dari daftar penerima warisan. Tentu saja, salah satunya adalah Nenek. “ Melly! Karena kamu sendiri yang mengatakannya, bagaimana kalau kamu nantinya tidak bisa melakukan tugas ini?” ujar Dani memancing jawaban yang dia inginkan dari sepupunya itu. Melly sebenarnya menyesal sudah mengatakannya. Namun, jika dia mengakuinya, Melly pasti akan menjadi bahan tertawaan kembali. “Kalau kamu bisa melakukannya, aku akan membawakan teh dan memanggilmu Kakak Melly. Tapi, kalau kamu tidak bisa melakukannya ... maka keluarlah dari keluarga besar Tan, bagaimana?" pa
“Melly, apakah kamu sudah gila? Pernahkah kamu berpikir bagaimana kita bisa bertahan hidup kalau sampai kita diusir dari keluarga Tan?” bentak Anggi,“Dani sengaja menjebakmu. Apa kamu tidak sadar, hah?” Melly menjawab dengan tak peduli dan lelah, "Dia tidak ingin kita mendapatkan harta keluarga Tan.” Ketika Anggi mendengar kata-kata yang dilotarkan Melly, wajahnya memerah karna marah. Wanita itu lalu berteriak, "Mengapa kamu setuju padahal mereka sudah mengupayakan segalanya? Bagaimana kamu yakin bisa melakukan tanggung jawab itu?” Suasana hati Melly sedang buruk. Dia hanya percaya perkataan Radit, tapi dia tidak yakin apakah yang dilakukannya benar atau salah. Meskipun status keluarga Dirga di perusahaan sangat rendah, tetapi mereka pasti akan mendapat warisan jika nenek meninggal. Namun, nanti bagaimana nasib keluarganya jika dicoret dari Keluarga Tan? Mereka tidak akan m
Anggi menggertakkan gigi dan melihat pergelangan tangannya menjadi merah . dia berkata dengan nada dingin, “ cepat atau lambat aku pasti akan mengusirmu dari rumah ini. Dasar sampah tidak berguna.”Saat makan malam, anggi tidak ikut makan. Dirga banyak bercerita mengenai RM Property. Dia khawatir jika saja melly gagal, maka dany dan anggota keluarga Tan lainnya pasti tidak akan tinggal diam. Jika mereka diusir dari keluarga Tan, maka tamat sudah nasib keluarga mereka.Setelah makan malam , radit mandi dan kembali kekamar. Dia menemukan melly duduk di tempat tidur dan menatap dirinya.Radit bergegas berbaring dilantai dan berkata “ bos- bos yang ada di RM Property dulu adalah teman sekolahku.”“ OH” MELLY MENJAWAB SINGKAT DAN TIDAK MELANJUTKAN PERTANYAANNYA.Kamar kembali sunyi. Keadaan yang sama sejak tiga tahun pernikahan mereka.Tapi entah kenapa hari ini perasaan melly sedikit bergejolak terutama saatb
“ bagaimana kalau nanti dia menyesal dan meminta maaf ke nenek.? Uajr seseorang dalam ruangan itu dengan cemas“ jangan khawatir , aku sudah mempunyai cara lain untuk membuatnya benar – benar diusir dari nenek. Dan jika itu terjadi kalian semua harus mendukung caraku ini nantinya.” Jawab Dany“ tentu saja kami semua akan memihakmu dari pada melly, jangan khawatir”Mlly tentu tidak akan membuat reputasi keluarga Tan jelek, kalau kita mengusirnya tidak akan ada yang menertawakan kita.“ YA, termasuk suaminya yang sampah itu. Beberapa kali aku dipermalukan ,bahkan aku tidak tahan melihatnya dan sekarang kita punya kesempatan untuk mengusirnya.”Di kantoe RM PropertySetelah memarkinkan mobil, radit menatap melly yang sedang gugup, ia pun tersenyum dan berkata “ jangan khawatir, aku sudah berbicara dengan teman sekelasku itu dan tentunya kamu bisa langsung tanda tangan.”Melly ti
Setelah hnedry masuk kantor, melly melihat kontrak tersebut dan tidak menemukan kesalahn didalam nya, malahan kontrak ini sangat menguntungkan bagi keluarga Tan bahkan melebihi permintaan nya sendiri. Tidak ada perusahaan manapun yang mau membuat kontrak kerja sama sebesar ini.“ maaf pak, tapi sekali lagi . anda yakin tidak sedang benrcanda kan?” melly bertanya lagi seakan masih belum percaya dan mengira ini mimpi.Jika dia bisa membawa kontrak ini kembali ke keluarga Tan, siapa yang akan berani meremehkannya lagi? Siap lagi yang akan menghinanya dan keluarganya sebagai sampah tidak berguna.Hendry kemudian menyerahkan penanya ke melly yang sedari tadi terbelalak belum percaya dan berkata “ tentu saja ini bukan lelucon. Jika semua sudah sesuai, silahkan nyonya tanda tangani langsung saja” sambil menunjukkan posisi tempat dia tanda tangan.Mulut melly kehabisan kata-kata. Semuanya berjalan lancar bahkan diatas ekspektasinya. Sepert