‘’ Kamu jelas tidak meninggalkan rumah pertanian itu semalaman. Kami tidak bisa mengontrol dengan siapa kamu ingin tidur akan tetapi jelas reputasi kelurga Tan tidak bisa rusak hanya karena kelakuan busukmu.” Dhany menegur dengan dingin.
Setelah Melly mendengar kata-kata Dhany, dia tidak marah. Mereka pasti mengira kalau dirinya baru saja tidur dengan Doni untuk menyelesaikan masalah ini.
“ Dhany, dari mana kamu tahu? Bisa tunjukkan buktinya? Aku pulang sangat awal semalam,” Jawab Melly.
“ Pulang? Bukti apa yang kau miliki untuk membuktikan kau pulang ke rumahmu semalam?” Dhany bertanya bali. Di tangan Doni , dia sama sekali tidak percaya kalau Melly bisa pulang tanpa cidera.
“ Ada banyak buktinya kok. Aku pulang setelah singgah dulu membeli air mineral di kantin lantai bawah. Aku bahkan bertemu dengan tetangga juga. Dan jika kau tidak percaya, aku rasa pihak kantin kita bisa menunjukkan rekaman CCTV,”
“ Ternyata kau Alex. Ada keperluan apa sampai repot-repot datang kesini?” Nada bicara Nenek menjadi berubah. Ada tersirat perasaan kagum pada Alex.Status sosial tidak di tentukan oleh usia sama sekali.Nenek memang memegang otoritas tertinggi dalam keluarga Tan, akan tetapi untuk orang-orang yang seperti Alex, otoritas ini tidak layak di perbandingkan. Nenek sangat sadar diri.“ Aku sudah menyelesaikan masalah keluarga Tan dan aku akan menerima bayaran untuk ini,” Alex tersenyum.“ Jika kau benar-benar membantu keluarga Tan, aku tidak akan mungkin membirkanmu dengan pilang dengan tangan kosong.” Nenek tahu bahwa orang-orang seperti ini sulit untuk di hadapi. Dia berpikir pasti banyak alasan untuk meminta uang. Hari ini Alex jelas datang sendiri.“ Nenek, hal ini pasti sangat sepadan dengan uangmu,” kata Alex dan membuka karung yang menutupi kepala orang di sebelahnya.Ketika Dhany meliha
“ Melly juga bagian dari keluarga Tan. Bagaimana bisa kau tega menyakitinya.”“ Sia-sia saja selama ini aku mepercayaimu, ternyata kamu adalah dalang di balik semua masalah ini.”Wajah Amanda langsung memucat. Dia juga menetahui rencana ini sejak lama. Meskipun dia sepenuhnya tidak terlibat, tapi tidak melaporkan rencana busuk Dhany ke keluarga Tan jelas itu merupakan kejahatan yang lain. Jika dia juga turut di salahkan oleh Nenek, dia tidak akan memiliki kehidupan yang baik kedepannya.“ Nenek, aku sungguh tidak tahu apa-apa. Masalah ini tidak ada hubungannya denganku sama sekali, “ Amanda berkata kepada Nenek.“ Bu, masalah ini membingungkan Dhany. Jangan terlalu menyalahkannya. Aku sendiri yang akan menghukumnya nati.” Jordy tidak ingin Dhany anaknya kehilangan kekuasaan di perusahaan. Anggota keluarga Tan yang lain juga tidak ada yang berani untuk berbicara membela Dhany.Ekspresi Nene
Sekitar jam setengah lima sore, Radit muncul di kantin depan kantor istrinya akan tetapi kantin itu masih belum buka juga. Pemandangan ini memberinya sedikit firasat tidak enak. Mungkinkah sesuatu yang besar telah terjadi? Kalau tidak, mana mungkin kantin si bos itu tutup begitu lama.Saat menjemput Melly, Radit melihat pipi istrinya menggelembung seperti ikan mas, dan jelas itu pertanda dia sedang kesal. Radit tersenyum lalu bertanya, “ Ada apa sayang? Masalahnya sudah teratasi kan? Bukankah nenek tetua itu memberimu pujian?”Melly mendengus dan meletakkan tangannya dipinggang. “ Hari ini si Alex datang membawa Doni dan membeberkan semua hal yang telah di lakukan Dhany. Tapi nenek hanya menyuruh si Dhany pulang dan merenungkan kesalahannya.”Radit mencibir setelah mendengar sanggahan Melly, akan tetapi ada perasaan bahagia juga melihat Melly bertingkah imut di depannya.Setelah cukup mengagumi istrinya, dia kembali ke topik
“ jika ada yang harus kau lakukan, pergilah, tapi...” kata-kata Melly tiba-tiba terhentu.“ Tapi apa?” Radit bertanya dengan penasaran.“ Tidak.. tidak ada.” Melly lalu bergegas masuk kekamar. Dia sebenarnya ingin mengatakan pada suaminya untuk tidak mencari wanita lain tapi rasanya itu sungguh aneh.Meski mereka berdua berstatus suami istri, namu Melly masih belum terbiasa untuk mencampuri kehidupan pribadi suaminya.Dudk bersandar di tempat tidur, Melly menggeser bantalnya. Sebuah gunting tersembunyi dari tiga tahun lalu.Di tahun pertama, Melly tidur dengan Gunting setiap malam. Perlahan-lahan kekhawatirannya berkurang. Sekarang dia merasa sudah waktunya untuk menyingkirkan gunting itu.“ Aku benar-benar tidak tahu bagaimana bisa kamu tahan tidur sambil melihat diriku setiap malam.” Melly berkata pada dirinya sendiri, tidak menyadari pipnya meronah menjadi merah. Dia lalu memasukkan gunting
Pemuda i ni tidak lain adalah Radit, diikuti oleh Alex, yang sedari tadi sudah berkeringat dingin di belakang Radit.Jika mereka terus-terusan menang dengan cara ini, mereka pasti akan banyak menarik perhatian orang yang di sana. Jika Radit sampai ketahuan, nyawa mereka akan di pertaruhkan di sini.Alex sama sekali tidak tahu dari mana Radit memiliki keberanian yang sebanyak ini. Dia bahkan tidak membawa adik laki-lakinya. Mereka berdua datang ke kasino dan mengalami kecelakaan.Pada saat yang bersamaan, salah seorang karyawan kasino buru-buru berjalan ke kantor Claude.“Tuan Claude. Tuan Claude, ada yang harus kau ketahui.”Claude sedang menikmati rokoknya. Di depannya seorang pria sedang berlutut. Pria itu berlumuran darah. Lukanya sangat parah. Wajahnya hampir tidak dikenali akibat lebam-lebam.“ Ada apa?” Tanya Claude.Karyawan itu menunjuk ke monitor kamera pengawas di ruangan permainan.Setelah mel
“ Radit Asra, apa kau lihat aku sebagai orang yang kekurangan uang? Atau kau ingin menggunakan pengaruh keluarga Tan untuk mengancamku? Coba saja,” Claude mencibir. Dia tahu keluarga Tan hanyalah keluarga bangsawan kelas dua. Jika dia mau, dia bisa membuat reputasi keluaraga Tan hancur dalam waktu kurang dari satu minggu.“ keluarga Tan bukanlah tandinganmu tapi seorang Radit Asra saja sudah cukup,” Jawab Radit sambil menunjuk dirinya.“ Hahahahaha.. maaf. Aku tidak bisa menahannya. Kau lucu sekali, “ Claude tertawa lebih keras. Setelah tenang dia melanjutkan, “ Reputasimu benar adanya. Ya, tidak ada seorangpun yang menyangkalnya di seluruh kota Jaksel.”“ Bos, kudengar dia melakukan pekerjaan rumah, menggosok punggung ayah mertuanya dan membawakan air cuci kaki untuk ibu mertuanya, “ Anak buah Claude tertawa keras.“ Hhahahaha, itu sungguh perbuatan yang mulia aku memakluminya.
“ Claude, aku bertanya padamu untuk yang terakhir kalinya, di mana istriku?” Suara Jors dingin. Wajahnya yang berdarah tampak seperti iblis yang kejam.Claude memikirkannya dalam-dalam. Baik itu Jors atau Radit, pilhannya tetap sama.“ Apakah belum jelas juga? Dia sudah mati. Dia sudah mati sejak kau di tangkap,” Ujar Claude dingin.Jors tampak lebih tenang. Radit bisa merasakan aura yang keluar dari dam diri Jors yang ingin membunuh.“ Panggil anak buahmu sebanyak-banyaknya.” Radit memberi tahu Alex bahwa jika Jors benar-benar membunuh Claude di sini, tidak mungkin mereka akan di boarkan pergi begitu saja.Alex mengeluarkan ponselnya dengan panik lalu beberapa kali melakukan panggilan telpon.“ Karena dia sudah mati, maka kau bisa berjalan bersamanya di akhirat. Dia takut gelap,” Kata Jors lebih dingin lagi.Claude memandang Jors dengan jijik. “ Kau berani ingin membunuhku?
Kembali ke kediaman MellySetelah Radit pergi, Melly tampak sedikit gelisah. Waktu berlalu dan Melly berbaring di tempat tidur. Dirinya tidak bisa tidur.Dia memegang ponselnya. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.Biasanya, Melly sudah pergi tidur karena dia harus joging di pagi hari. Tetapi dia sedikit mencemaskan suaminya, dia tidak bisa memejamkan mata.Baru pada saat itulah Melly sadar kalau Radit sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidupnya. Bahkan jika dia hanya tidur di bawah dan bukan di sampingnya, ternyata Radit telah mendapatkan posisi penting di hatinya.Melly ingin sekali menelpon Radit dan menanyakan kapan dia akan kembali, namun ketika Radit pergi, dia telah menjelaskan bahwa ada sesuatu hal yang penting yang harus di lakukannya. Melly tidak ingin mengganggu suaminya.Saat Melly mendengar suara pintu rumah terbuka, dia segera menutup matanya dan berpura-pura tidur.Radit tidak menyangka k