Share

Sorry 35

Aku juga menghubungi Anjas selaku rekan bisnis yang sebenarnya kami akan melakukan meeting setelah makan siang dan juga memberitahunya mengenai kejadian pagi ini.

Setengah jam kemudian Anjas datang membawa makanan untukku. Aku memang belum makan siang bahkan aku tak merasa lapar.

"Bagaimana keadaan Jessica?" tanya Anjas.

"Dia masih di ruang observasi," jawabku sambil mengunyah makanan.

Anjas mendekat ke ranjang Joane. Bocah masih tertidur. Joane merengek lirih namun kembali tenang saat Anjas mengelus kepalanya.

"Kamu sudah yakin dia anakmu?" pertanyaan Anjas membuatku menghentikan kunyahanku. 

"Hhhh...," aku menghela napas dalam.

"Entahlah. Tapi dia memiliki kebiasaan yang sama denganku," jawabku.

"Apa?"

"Kebiasaan makan keripik kentang."

"Ck.. bodoh!" maki Anjas padaku sambil menarik rambut belakangku sampai terasa pedih.

Aku hanya menyipitkan mataku tanda tak terima dengan perlakuan kuran

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status