Share

Sorry 77

Hans POV

Aku memasuki kamar yang dipesankan oleh sekertaris Anjas. Entah kebetulan macam apa yang tengah aku alami. Kamar ini menjadi saksi bisu hilangnya kegadisan Reyna enam tahun lalu. Aku juga bisa melihat keterkejutan di mata Reyna setelah setelah sampai di lobby hotel tadi.

Ingin rasanya aku memaki Anjas dan sekertarisnya tapi bahkan mereka tidak tahu apa- apa. Menghela napas berat, kulepas kancing lengan kemejaku dan melipatnya sampai siku. Rasa lapar yang ku rasakan tadi sudah menguap.

Tok tok tok

Terdengar pintu kamarku diketuk membuatku melangkah ke arah pintu dan membukanya. Reyna berdiri di depan pintu kamar dengan ekspresi dingin. Entah apa yang sedang ia pikirkan.

"Kita sudah ditunggu oleh klien di caffe hotel, Om," ucap Reyna tak kalah dingin dengan ekspresinya.

"Baiklah. Aku ambil laptop sebentar," aku berbalik masuk ke dalam kamar.

"Kalau gitu Reyna duluan, gak enak sama klien kalau nunggu terlalu lama," Reyna berbalik dan melangkah pergi tanpa menunggu balasan dariku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status