Share

Bab 17 Hamil

“Semua kerumitan ini akan segera berakhir. Seperti kerumitan-kerumitan sebelumnya.”

_____________________________

Dinda mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke netra coklat wanita itu. Ia melihat sekeliling, ruangan ini berwarna serba putih. Bau obat tercium menusuk hidungnya.

“Ah... Aku pasti di rumah sakit.” desahnya.

Ia pun segera mengangkat tubuhnya yang lemah untuk duduk, tapi kepalanya berdenyut nyeri. Hingga ia harus membaringkan tubuhnya kembali. Dinda memegangi kepalanya yang sakit, sedikit meringis kala menyadari sebuah selang infus yang tertancap di tangan kirinya.

Ia tak ingat apa pun setelah memuntahkan semua isi perutnya kemarin. Seingatnya ia muntah-muntah hebat dan merasakan sakit luar biasa yang menyerang perutnya.

“Sebenarnya aku sakit apa?” ia seperti bertanya pada diri sendiri. Karena di ruangan itu tak ada seorang pun kecuali dirinya. Ia mengedarkan pandangan, tak ada lagi sahabatnya Amira. Karena di sela tidurnya, ia sedikit mendengar suara Amira
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status