Share

Bab 25 Jangan bermimpi

“Apa? Maksudnya ... Dinda hamil anak Alvian?” tanya Rio terkejut.

“Astaga aku keceplosan. Aku lupa ada manusia lain di sini.” Amira menepuk jidatnya dengan kencang.

“Jawab aku! Apa benar Dinda mengandung anak Alvian?”

Kedua wanita itu saling pandang, kemudian kompak kembali melihat pria satu-satunya yang ada di sana saat itu. Dengan wajah terkejut dan mata penuh tanda tanya serta kebingungan yang sangat kentara.

Dinda menghela napas berat, sementara Amira memukul mulutnya karena merasa bersalah tidak bisa mengontrol ucapannya.

“Maafkan aku, Din.” ujarnya lemah.

“Kenapa minta maaf?”

“Ya karena aku tidak bisa menjaga ucapanku.”

“Sudahlah, jangan merasa bersalah. Lambat laun semua orang juga akan tahu, kan?”

“Iya, tapi kan ....”

“Apa yang sedang kalian bicarakan? Apa benar Dinda sedang mengandung anak si brengsek itu?” tanya Rio sekali lagi, kali ini dengan rasa marah yang akan meledak. Dinda terpekur menatap lantai berwarna putih yang berada di bawah. Meremas kedua jemari yang saling be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status