Share

19

BAGIAN 19

            Capek. Satu kata itu yang kurasakan setelah pulang bekerja. Pundak pegal, mata yang berat karena ngantuk, dan kepala mumet efek berhadapan dengan orang banyak.

            Tanpa rasa berdosa, Nada keluar dari ruangan Pak Ken setelah empat klien selesai kutangani. Semua adalah tugas pokoknya, tapi seolah-olah dilimpahkan kepadaku. Aku sebenarnya kesal. Mau marah. Cuma, kutahan.

            Tidak cuma Nada yang membuat jengkel. Andin pun setali tiga uang. Mereka berdua seakan berkonspirasi.

            Setidaknya itulah perasaanku, ketika dia sama sekali tak mau membantu. Padahal, klien sampai menunggu dengan muka masam sebab aku yang agak keteteran melayani mereka.

        

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status