Share

Chapter 42

Fokus Andira tiba-tiba hilang saat dia mengingat Martin yang hanya mencium punggung tangannya saja, di benaknya terdengar suara Martin yang berkata, "Di sini dulu, yang lain nanti dulu," ucap Martin yang bermain di benak Andira.

Saat dia masih mencuci piring makanan, busa sabun yang ada di tangannya semakin banyak, dan air kerang masih saja mengalir, Andria seperti kehilangan fokusnya.

Lalu tiba-tiba saja seseorang mematikan kerangnnya dan berdiri di samping Andira, membuat Andira menolehkan pandangan pada Raisi yang sekarang berdiri di sampingnya.

Melihat itu Andira terlihat membersihkan pakaiannya dan merapikan beberapa piring.

"Kamu melamun?" tanya Raisi, dia memandang wajah Andira yang terlihat lelah.

"Tidak Tuan," jawab Andira dengan senyum lemas menatap Raisi.

"Oh aku kira," ucap Raisi.

"Eh, Tuan Muda pulangnya agak cepat, kenapa?" tanya Andira.

Raisi tersenyum menatap Andira, dia menghela nafas lalu berkata, "Karena aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status