Share

Chapter 75

Sarah mengingat-ingat kembali momen saat pertama kali ayahnya mengatakan tentang pernikahan. Dia jatuh pingsan, tidak sadarkan diri. Hingga esoknya, ternyata semuanya sudah direncanakan. Sarah terlihat merenung, mengabaikan tatapan Martin padanya.

“Apa yang kau pikirkan?” Sedikit cubitan di punggung tangan Sarah. Sarah larut dalam memorinya, mengingat momen dimana dia pertama kali mendengar kata pernikahan untuk dirinya sendiri. Dia baru terbangun dari ingatannya saat Martin mencubit punggung tangannya.

“Aku tidak memikirkan apa-apa, aku melamun.”

Martin mengernyit, dia menyipitkan matanya, lalu berkata, “Kau melamun saat aku sedang bicara denganmu?”

“Kenapa? Tidak boleh?”

Mendengar hal itu Martin memandang kesal, dan mulai berdiri, dia memperbaiki kancing jas abu-abu yang dia kenakan dan sudah menganggap bahwa mereka menyetujui tentang pembatalan perceraian. Martin keluar dari ruangan itu, dan sempat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status