Share

Chapter 113

Beberapa saat kemudian, saat Andira keluar dari dapur dan Martin masih duduk di tempatnya dimana meja masih terlihat beberapa sisa makanan, Andira kembali melap dan membersihkan mejanya dengan alat lap.

Martin terlihat memijat-mijat keningnya, perasaannya sangat bimbang, sangat-sangat bimbang.

Saat selesai melap Andira kembali duduk di kursi dan ikut larut dalam kebimbangan.

"Apa yang akan Tuan lakukan jika aku pergi?" tanya Andira tiba-tiba.

"Kau tidak akan pergi."

Andira kembali diam, dia melihat Martin yang masih terlihat sangat-sangat lelah. Tentu saja, dia baru saja melihat putranya terjatuh dari tangga. Atau mungkin putranya akan melalui hari-hari dengan kebencian terhadap ayah dan juga Andira.

"Aku akan ke kamarku." Andira dan berdiri dari duduknya. Martin tidak berniat menahannya dan akan membiarkan Andira berlalu. Namun nyatanya tangannya menahan pergelangan tangan Andira.

"Duduk."

Andira pun kembali duduk.

"Tetaplah bersamaku."

Sudah jelas apa yang dilihat Pak Mamat, sangat-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status