Share

Chapter 208

Ponsel Raisi berdering, pagi yang cukup cerah untuknya, saat terbangun, dia sudah melihat Lizzia berbaring memeluk tubuhnya. Dia meraih ponselnya di atas laci samping tempat tidur. Dia melihat, ibunya yang menelpon.

"Ada apa Ma? Kenapa terdengar panik?" Suara Raisi tenang, hingga Lizzia membuka matanya dan melihat Raisi sedang berbicara melewati ponsel. Dia membangkitkan tubuhnya dan bagai ulat nakal menempelkan bibirnya pada tubuh bagian bawah Raisi, Lizzia mengeluarkan lidahnya dan menjilatinya.

"Aku sedang melakukan... Arghh, Lizi jangan lakukan itu... Ma aku matikan ya..."

Raisi lalu mematikan ponselnya dengan cepat dan memandang aksi nakal Lizzia di pagi hari. Dia menyeringai dengan mulut terbuka dan membiarkan Lizzia melakukan nakal yang memang selalu disukai oleh setiap pria.

"Arghhh... Astaga... Kau melakukannya dengan baik..."

Dia menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur, menutup matanya, dan dia tak lagi merasakan sentuhan Lizzia dari alat sensitif miliknya.

Dia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status