Share

Chapter 224

Mendengar setiap kata yang dilontarkan Andira membuat Martin Dailuna menjadi lebih lemah, selama ini dia berpikir bahwa Andira melakukan semua hal itu, tidur dengan Martin, bersikap lembut dan selalu tersenyum pada Martin adalah bukti cinta Andira. Namun semua itu hanya keterpaksaan semata. Martin terjatuh dan terduduk di atas lantai bersandarkan pintu, sementara Andira berada di hadapannya. Berdiri di hadapan Martin Dailuna yang juga mengalirkan air mata yang sama.

"Apa itu yang Anda ingin dengar? Tuan Martin?" tanya Andira, yang terlihat masih berdiri di hadapan Martin yang terduduk.

"Kau tidak mendengarkan apa yang aku katakan?" Martin dengan mata yang basah mendongak menatap Andira.

"Apa yang Anda katakan?"

"Aku menyuruhmu untuk diam."

Mendengar itu, Andira dengan air mata kini melingkarkan senyum di bibirnya dan berkata lagi, "Terlalu menyakitkan bukan? Mendengar suatu kebenaran?"

Martin menggeleng, dia menelan ludah dan tak berkutik dari duduknya. Dia memijat pelipisnya da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status